Mahayastra: Penggunaan Pakaian Adat Memunculkan Efek Ekonomi
(Baliekbis.com), Tahun ini, apel peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia di Kabupaten Gianyar nampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain perangkat upacara dari unsur Kepolisian dan TNI, seluruh peserta dan undangan terlihat menggunakan pakaian adat Bali. Bahkan Bupati Gianyar, I Made Mahayastra selaku inspektur upacara tampak begitu elegan dengan atasan putih dipadukan udeng serta saput songket khas Bali.
Seusai pelaksanaan apel di Lapangan Astina Gianyar, (17/8), Bupati Mahayastra mengatakan, penggunaan busana adat tersebut terinspirasi dari Presiden RI, Joko Widodo yang dalam setiap kesempatan baik hajatan nasional maupun internasional senantiasa menggunakan busana adat. Hal tersebut dapat dimaknai, agar kita tidak pernah melupakan adat, budaya bangsa atau daerah kita sendiri. Sejalan dengan itu, Gubernur Bali juga telah mengeluarkan peraturan terkait dengan penggunaan aksara Bali, bahasa serta busana adat.
Ditambahkan Mahayastra, secara tidak langsung dengan penggunaan pakaian adat dalam setiap hajatan, akan mampu menggali dengan baik potensi lokal yang dimiliki Kabupaten Gianyar. Juga, dengan bertambahnya pangsa pasar akan lebih memberikan peluang kepada perajin untuk lebih maju dan berkembang.
“Kalau ditentukan harinya. Bahkan pada hari-hari besar seperti saat ini yang sebelumnya kita memakai baju-baju yang sama, sekarang dengan pakaian adat pastilah akan memunculkan efek ekonomi,” kata Mahayastra. Pelaksanaan apel juga dirangkaikan dengan pemberian piala penghargaan kepada pemenang masing-masing lomba serangkaian memperingati HUT ke-74 Republik Indonesia di Kabupaten Gianyar. Diantaranya, untuk Lomba Gerak Jalan Indah tingkat Sekolah Dasar (SD), katagori Putra diraih SD Negeri 1 Gianyar, sedang katagori Putri diraih SD Negeri 6 Gianyar. Lomba Gerak Jalan Ketepatan Waktu Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), katagori Putra diraih SMP Negeri 1 Blahbatuh, sedangkan gerak jalan indah katagori putri diraih SMP Negeri 1 Payangan. Selanjutnya, Lomba Gerak Jalan Ketepatan Waktu tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), katagori putra diraih SMA Negeri 1 Blahbatuh, sedangkan putri diraih SMA Negeri 1 Sukawati. Lomba Kebersihan dan Keindahan Lingkungan antar Desa/Kelurahan, Juara I diraih oleh Desa Ketewel. Sedangkan antar Kantor Camat, Kantor BUMD, Kantor OPD, Instansi Vertikal, Juara I diraih Pengadilan Negeri Gianyar. Sementara antar Pasar Umum, Juara I diraih Pasar Ubud.
Acara dilanjutkan dengan resepsi serta pemotongan tumpeng dan penyerahan bingkisan kepada veteran di Balai Budaya Gianyar. Kegiatan resepsi juga dirangkaikan dengan penyerahan remisi secara simbolis kepada 68 narapidana. Dari jumlah tersebut, 4 narapidana dinyatakan bebas.
Pada kesempatan itu, Mahayastra kembali menegaskan, dalam mengisi kemerdekaan jauh lebih berat daripada merebut. Untuk itu, Mahayastra berharap dukungan semua lapisan masyarakat dalam mengisi kemerdekaan yakni dalam upaya melaksanakan pembangunan dalam segala bidang di Kabupaten Gianyar. Termasuk, seperti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo yakni pembangunan sumber daya manusia sesuai dengan tema peringatan HUT ke-74 Republik Indonesia “SDM Unggul, Indonesia Maju”.
“Kita punya potensi untuk itu. Dimana di era kepemimpinan saya sebagai bupati, peningkatan APBD Kabupaten Gianyar melebihi 400 Milyar. Yang mana uang itu saya gunakan, satu untuk memperkuat pakraman dengan program revitalisasi pakraman,” terang Mahayastra. (hms)