Majukan Pariwisata Nusa Penida, Made Satria: Infrastruktur dan SDM Harus Disiapkan Lebih Dini
(Baliekbis.com), Caleg DPRD Klungkung Dapil Nusa Penida nomor urut 1 dari PDI Perjuangan I Made Satria S.H. mengatakan pengembangan pariwisata di Nusa Penida harus dilakukan secara holistik. Mulai dari kesiapan infrastruktur hingga SDM-nya sebelum menerima kedatangan wisatawan dalam jumlah yang lebih besar.
“Klungkung, khususnya Nusa Penida memiliki potensi pariwisata yang begitu besar. Namun sampai saat ini potensi ini belum banyak bisa diberdayakan untuk menjadi kekuatan ekonomi masyarakatnya,” jelasnya, Sabtu (8/12).
Faktanya pertumbuhan pariwisata di Nusa Penida masih belum seperti yang diharapkan. Hal ini tidak terlepas dari keterbatasan infrastruktur baik jalan, listrik maupun air hingga faktor SDM lokal. Padahal untuk pembangunan pariwisata, SDM ini sangat penting. Karena itu selaku tokoh masyarakat Nusa Penida, I Made Satria S.H. siap berjuang untuk mengangkat wilayah ini sehingga masyarakatnya makin sejahtera. Satria merasa terpanggil untuk mengubah kondisi ini dan menjadikan pariwisata Nusa Penida bisa sejajar dengan destinasi pariwisata di Bali Selatan.
Salah satu yang menjadi fokusnya adalah membangun SDM warga Nusa Penida di sektor pariwisata. Cita-cita besar dan mulia ia tanamkan dalam spirit perjuangannya agar Nusa Penida punya Akademisi Komunitas Pariwisata.
“Saya ingin dorong dan perjuangkan agar di Nusa Penida memiliki Akademisi Komunitas Pariwisata untuk mengantisipasi pariwisata ke depannya,” tambah Ketua BBHA (Badan Bantuan Hukum & Advokasi ) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klungkung itu. Nantinya Akademisi Komunitas Pariwisata ini juga akan mengembangkan pendidikan dan pelatihan setara D-1 sehingga mampu menyiapkan SDM pariwisata di Nusa Penida yang siap kerja di sektor pariwisata baik di hotel, vila, restoran, maupun jasa pariwisata lainnya.
Lembaga pendidikan ini akan menjadi semacam kawah candradimuka untuk menggembleng SDM warga lokal khususnya di Nusa Penida, tidak hanya dari sisi hard skill tapi juga soft skill. Khususnya juga menanamkan spirit kebanggaan dan pengabdian untuk ikut membangun Nusa Penida.
Diharapkan nantinya mereka ini tidak hanya sebagai pekerja tapi mampu menjadi enterpreneur untuk menggarap potensi pariwisata di daerahnya. Sehingga mereka tidak perlu bekerja ke luar Nusa Penida tapi membangun dan memajukan tanah kelahirannya.
“Kita butuh lebih banyak anak muda kreatif, inovatif serta mau ikut membangun Nusa Penida,” kata Satria yang bersama adiknya Ketut Leo sudah lama membantu pembangunan pura di sejumlah wilayah di Nusa Penida.
Namun pria kelahiran Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Nusa Penida, 18 April 1972 silam itu sadar jika membangun semua ini tidaklah mudah. Sebab dengan APBD Kabupaten Klungkung yang tergolong kecil, tentu pemerintah daerah tidak sanggup membangun sendiri dan bisa memakan waktu lama. Karenanya Satria berharap ada sinergi Pemerintah Kabupaten Klungkung dengan Provinsi dan Pusat. Apalagi pembangunan Akademi Komunitas ini juga sejalan dengan visi misi Gubernur Bali I Wayan Koster. “Pemerintah di semua tingkatan harus bersinergi membangun Klungkung. Para wakil rakyat di Dewan juga harus terus bersuara dan berjuang,” tegasnya.
Ia juga mengusulkan untuk menggandeng investor untuk memajukan Nusa Penida. Sudah tentu pemerintah harus memikirkan insentif bagi investor yang bersedia. Misalnya dengan memberikan kemudahan akses berinvestasi di Klungkung maupun Nusa Penida khususnya, hingga insentif pajak ketika usahanya sudah beroperasi. “Ini adalah win win solution untuk mengatasi minimnya anggaran daerah. Kita harus kreatif mencari solusi untuk membangun Klungkung,” tandas Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah ) Relawan RJ2P (Relawan Jokowi Dua Periode ) Provinsi Bali itu. (lmc)