Makin Produktif, PLN Berdayakan Petani Kopi di Tabanan melalui Electrifying Agriculture
(Baliekbis.com), Kelompok Tani Kopi Giri Manik Pertiwi yang berada di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan mengolah hasil panen kopinya dengan cara tradisional. Kebanyakan kopi yang dihasilkan yakni kopi berjenis Robusta ini juga dikonsumsi pribadi untuk memenuhi kebutuhan saat ada kegiatan besar di desa ini.
Sampai saat ini pun, jika dijual ke pengepul, kopi dijual berupa green bean alias biji kopi mentah belum disangrai. Padahal permintaan kopi bubuk di pasar lokal maupun nasional kian meningkat seiring dengan meningkatnya popularitas kopi sebagai minuman kekinian.
Melihat potensi besar kelompok tani ini, PT PLN (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli bersinergi dengan Kelompok Tani Giri Manik Pertiwi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dengan bantuan alat pengolahan kopi pasca panen.
Sejumlah mesin berbasis listrik didatangkan tak hanya demi mendukung peningkatan kesejahteraan petani namun juga untuk mengajak petani kopi di desa ini mengenal program Electrifying Agriculture PLN.
Mesin-mesin ini antara lain mesin pengupas biji kopi (huller), mesin pemilah biji kopi, mesin sangrai kopi (roasting), mesing penggiling kopi (grinder), dan mesin pendukung pasca panen lainnya.
Tak hanya kebutuhan alat dan mesin saja yang didukung oleh PLN, pelatihan manajemen, pemasaran pembuatan kemasan, hingga pelatihan barista juga disiapkan untuk menunjang peningkatan sumber daya manusia para petani ini.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho menyampaikan bahwa program TJSL yaitu PLN Peduli merupakan program yang terus diupayakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan.
“PLN berkomitmen untuk hadir di Tengah masyarakat tak hanya di sisi bisnis korporat semata yakni menghadirkan listrik yang andal namun juga berupaya memberikan kembali kepada masyarakat atau giving back to the society melalui TJSL PLN,” terangnya.
Eric menjelaskan TJSL PLN didasarkan pada tujuan pembangunan yang berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) pemberdayaan masyarakat dengan menerapkan konsep creating shared value.
Saat menyerahkan bantuan TJSL PLN berupa mesin dan alat pendukung pengolahan kopi ini secara langsung kepada perwakilan penerima manfaat di lokasi Sekretariat Kelompok Tani Giri Manik Pertiwi, Selasa (3/12), Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Seririt, Fendy Soewignyo menyampaikan harapannya terhadap kemajuan kelompok tani.
“Harapan PLN bahwa bantuan ini dapat meningkatkan produktivitas hasil produksi disini dan mendukung program hilirasi dengan menambah value pada produk pangan lokal masyarakat khususnya Desa Pujungan agar berdaya saing yang lebih tinggi dipasar lokal, nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Ketua Kelompok Tani Giri Manik Pertiwi, I Ketut Suadi Andre Putra menyampaikan apresiasinya atas kepedulian dari PLN. Ia mengatakan setelah 3 tahun pasca Covid-19, akhirnya kelompok tani ini mendapat perhatian dari PLN ini.
“Akhirnya kami bisa memenuhi alat-alat untuk membantu memproduksi kopi. Semoga melalui bantuan ini dapat meningkatkan nilai jual kopi Robusta asal Pupuan, sehingga dapat menjawab permintaan pasar sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan para petani kopi di daerahnya,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Gusti Ayu Sinta Oktaviani menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan PLN merupakan bentuk sinergi antara dunia usaha dan masyarakat, khususnya para petani yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan Kabupaten Tabanan.
“Kami berharap dengan bantuan ini dapat meningkatkan produktivitas, teknologi pertanian dapat lebih dimanfaatkan dan juga peningkatan kesejahteraan pertanian,” katanya.
Gusti Ayu juga menambahkan bahwa pihak Dinas Pertanian siap mendukung langkah-langkah ini, dengan memberikan pendampingan sehingga manfaat bantuan ini dapat maksimal.
“Kami mengajak semua pihak dari masyarakat kelompok tani maupun bukan untuk terus menjaga dan memperkuat kolaborasi. Karena kerja sama yang harmonis adalah kunci untuk membangun pertanian yang baru, modern, dan berdaya saing,” tutupnya.
Leave a Reply