Malam Minggu Penuh Cerita
(Baliekbis.com), Gemerlap malam mulai menyelimuti, dengan hembusan angin yang menyejukkan hati. Nampak sebuah ruangan dengan cahaya yang menerangi dikerubungi oleh masyarakat yang ingin menyaksikan pertunjukan yang dinantinya. Pertunjukan apakah yang akan ditampilkan?
Waktu mulai berjalan, tak terasa angin terasa menusuk kulit. Malam mulai menghampiri, dengan jarum pada jam telah menunjukan pukul setengah tujuh malam. Tetap tak menyurutkan semangat kreatifitas anak muda bangsa dalam menampilkan kebolehannya. Suguhan awal tersebut ditampilkan oleh seni kreatifitas muda dari siswa-siswi SMA Negeri 1 Bangli. Dengan mengangkat cerita Damai, pertunjukan yang mereka bawakan sukses menghanyutkan hati para penonton yang menyaksikan. Pementasan tersebut menceritakan tentang kedamaian yang berada di suatu wilayah, diusik oleh suatu masalah yang ingin merubah kesepakatan yang terjalin di suatu daerah tersebut.
Dibalik cerita yang menarik itu, tak luput dari adanya kendala yang mengiringi perjalanan pementasan, hingga sempat terjadi adegan yang membuat cidera salah satu pemain. Selain itu penampilan ini didominasi oleh musik yang membuat penampilan yang disuguhkan oleh anak muda dari SMA Negeri 1 Bangli ini belum mencapai kata sukses, Namun, dibalik semua kendala yang dihadapi, mereka tetap berusaha menyajikan penampilan yang terbaik. Hal inipun dibenarkan oleh A.A. Sagung Mas Ruscitadewi selaku kurator seni peran. “Walaupun mengalami banyak kendala, tetapi mereka tetap bisa menampilkan semaksimal mungkin untuk memukau penonton yang hadir, jadi salut sama anak muda bangsa,” paparnya dengan lugas, Sabtu (26/5) petang.
Sang waktu terus bergulir, tak terasa gelap malam semakin menjadi. Dan kini penampilan kedua mulai menghiasi panggung yang diterangi gemerlap lampu berwarna-warni. Pementasan kedua dibawakan kembali oleh anak muda bangsa dari SMA Negeri 1 Kuta Selatan. Bagi A.A Sagung Mas Ruscita dewi, kedua penampil sudah berusaha dalam mempersembahkan kreasi terbaiknya. “SMAN 1 Bangli kurang dari segi tata suaranya dan SMAN 1 Kuta Selatan masih harus diperjelas lagi dari segi alur maupun jenis drama yang ditampilkan apakah simbolik atau yang lainnya,” ujarnya. Mengesampingkan kekurangan-kekurangan itu, penampilan kedua penampil terasa cukup memuaskan, meski ada gangguan suara dari luar yang menimbulkan efek ganda pada pendengar.(gfb)