Mari Libatkan Partisipasi Anak Dalam Pembangunan
(Baliekbis.com), Selama ini keterlibatan anak-anak dalam pembangunan belum begitu maksimal. Hal inilah membuat PKK Kota Denpasar dengan menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3P2KB) dan lembaga swadaya masyarakat seperti Pusat Pemberlajaran Keluarga (Puspaga) serta FK Puspa untuk mensosialisasikan pola asung anak dan remaja (PAAR). Demikian disampaikan Kabid Pemenuhan Hak Anak Dinas P3AP2KB yang juga Ketua Pokj II TP PKK Kota Denpasar Tresna Yasa saat melakukan sosialisasi Kamis Malam (15/11) di Kantor Lurah Kesiman di dihadiri Kasi Kesra Kelurahan Kesiman I Ketut Wardana.
“Saya yakin selama ini keterlibatan anak dalam pembangunan belum maksimal. Melalui sosialisasi ini saya harapkan Kelurahan Kesiman memfasilitasi hak anak dengan melibatkan dalam perencanaan pembangunan kelurahan,” ujarnya. Menurut Tresna Yasa melibatkan anak dalam perencanaan pembangunan dengan mendengarkan pendapatnya ini merupakan salah satu pemenuhan hak anak untuk mewujudkan Kota Denpasar sebagai kota layak anak. Dalam sosialisasi ini diharapkan para orang tua dan anak dapat saling memahami mengingat sekarang ini merupakan jaman melinial. Untuk itu dipastikan anak akan lebih cepat mendapat informasi dibandingkan dengan anak-anak jaman dulu.
Tresna Yasa dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan dalam sosialisasi PAAR juga disampaikan delapan fungsi keluarga yang harus dipahami oleh semua anggota keluarga. Kedelapan fungsi keluarga tersebut mulai dari fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi pendidikan, ekonomi dan pendidikan. Dengan dipahaminya delapan fungsi keluarga diharapkan dapat mewujudkan keluarga sehat. Hal ini akan mendukung terwujudnya Genre (generasi berencana) dimana anak dididikan untuk mengatakan tidak pada pernikahan dini, mengatakan tidak pada sex pranikah dan mengatakan tidak pada napza. “Melalui sosialisasi PAAR ini kami harapkan dapat mewujudkan Genre dan melibatkan partisipasi anak dalam pembangunan,” ujarnya.
Sementara dari Puspaga Putu Sonia Insani menyampaikan permasalahan anak di jaman IT ini menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Karena melalui gedget yang ada sekarang ini anak-anak sangat mudah mendapatkan informasi yang kemungkinan juga informasi tersebut tidak sesuai dengan informasi yang diberikan orang tua. “Sekarang ini anak-anak sering terjadi ketidak cocokan pendapat dengan para orang tua. Hal ini dipengaruhi oleh informasi yang didapat dari IT,” ujarnya. Untuk itu para orang tua harus benar memahami terhadap perkembangan anak dijaman sekarang. Dalam kesempatan tersebut Sonia berharap para orang tua sekarang ini harus mampu menjadi sahabat dan teman curhat anak disaat mamasuki usia dewasa. Hal ini akan memawa dampak positif terhadap perkembangan masa depan anak. (gst)