Masalah Narkoba, Pastika Tertarik Pengobatan Tradisional Cina
(Baliekbis.com), Gubernur Mangku Pastika mengungkapkan ketertarikannya akan pengobatan tradisional Cina khususnya dalam penanganan ketergantungan narkoba. Hal ini disampaikan Gubernur saat menerima kunjungan delegasi Universitas Shanghai, Tiongkok yang dipimpin President Shanghai University of TCM MR. Jianguang XU, di ruang kerjanya, Rabu (7/2).
Menurut Pastika saat ini Indonesia dalam kondisi darurat narkoba dan hampir puluhan nyawa melayang setiap harinya akibat penyalahgunaan narkoba. Untuk itu perlu dilakukan langkah nyata khususnya bagi para korban narkoba ynag salah satunya dengan menjalani rehabilitasi dan dipadukan dengan pengobatan tradisional Cina. “Beberapa waktu lalu saya ke Cina, saya melihat bagaimana pengguna narkoba diobati dengan terapi akupuntur dan minuman herbal Cina, dan itu berhasil. Saya tertarik untuk hal itu dan ingin mengembangkannya. Saya harap ini akan jadi salah satu solusi dalam penanganan korban narkoba,“imbuhnya.
Ditambahkan Pastika, pengobatan tradisional Cina sudah sangat terkenal dan banyak digunakan di berbagai negara termasuk di Indonesia. Disisi lain, Bali juga memilki banyak tanaman obat obatan yang sudah dijadikan obat tradisional untuk berbagai penyakit berdasarkan pada kitab suci Ayurveda. Pastika berharap dengan adanya hubungan kerjasama, nantinya akan dijalin dengan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa Denpasar, maka akan dapat memperkaya pengobatan tradisional yang ada sekaligus sebagai ajang saling bertukar ilmu pengetahuan serta pengalaman dalam bidang kesehatan .
Menanggapi hal tersebut, Presiden Shanghai University menyampaikan bahwasannya pengobatan tradisional dengan akupuntur dan minuman herbal yang selama ini telah diterapkan di Cina telah berhasil untuk menyembuhkan seseorang dari ketergantungan narkoba. Tidak itu saja, pengobatan tersebut juga digunakan untuk melepas ketergantungan seseorang terhadap rokok. Dengan jalinan kerjasama, nantinya akan terbentuk antara Universitas Shanghai dan Universitas Warmadewa ini diharapkan jadi momentum bagi perkembangan dunia kesehatan pada umumnya dan khususnya pengobatan tradisional. Sebagai pusat pariwisata dunia, Bali sudah sepatutnya dapat menyediakan layanan kesehatan yang prima bagi para wisatawan apalagi saat ini jumlah wisawatan Tiongkok yang berkunjung ke Bali sangat banyak. “Kami harap jalinan kerjasama ini dapat terwujud, sehingga akan dapat mengembangkan pengobatan yang ada sehingga Bali nantinya bisa menjadi pusat kesehatan internasional,“ tuturnya. Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, Wakil Rektor 1 Universitas Warmadewa Ir. I Nyoman Kaca,M.Si. beserta jajarannya. (sus)