Medi-Call Hadir di Bali
(Baliekbis.com), Medi-Call, aplikasi layanan kesehatan online yang bisa diakses secara real time, resmi diluncurkan untuk kawasan Bali, mencakup Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan di Mangsi Coffee, Jalan Merdeka, Denpasar, Bali, Kamis (15/12/2016) sore. Medi-Call adalah solusi layanan kesehatan on demand pertama yang terlengkap dan terbaik di Indonesia. Acara soft launching dihadiri dr. M. Candra Wijanadi (CEO Medi-Call), dr. Gideon Hartono (Komisaris PT Medika Nusantara), dr. Daeng Mohammad Faqih MH (Ketua PB IDI Pusat) dan Wali Kota Denpasar yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar. Aplikasi ini menyediakan fitur layanan-layanan kesehatan yang selama ini sangat dibutuhkan konsumen, dan menghadirkannya dalam satu aplikasi. Fitur-fitur yang ditawarkan Medi-Call, antara lain: emergency call ke nomor telepon rumah sakit atau klinik untuk memanggil ambulans berdasarkan lokasi yang terdekat, layanan on call dokter, on call klinik, on call rumah sakit, on call laboratorium, serta layanan farmasi secara online yang terintegrasi dengan apotek K24, lewat k24klik.com.
Seiring berkembangnya teknologi aplikasi dan meningkatnya jumlah pengguna smartphone di Indonesia, inovasi di bidang layanan kesehatan mutlak dibutuhkan. “Di dunia kedokteran, Medi-Call akan menjadi aplikasi pertama di Indonesia yang menyediakan layanan on call dengan tarif kompetitif dan transparan. Kehadiran aplikasi ini akan mengubah paradigma dunia kedokteran,” ujar dr. M Candra Wijanadi. Selama ini, kata Candra, pasien yang membutuhkan jasa dokter hanya bisa menemui dokter di ruang praktik pada jam yang ditentukan. Dengan cara ini, banyak kendala yang dihadapi pasien. Selain kemacetan lalu lintas dan perjalanan yang jauh, untuk mendapatkan pelayanan, pasien juga harus menunggu antrean. “Kita membutuhkan jasa layanan dokter menjadi lebih praktis dan bisa diakses kapan saja dan di mana saja, dalam waktu 24 jam. Dengan adanya aplikasi ini, dokter dan tenaga medislah yang mendatangi pasien. Medi-Call juga tidak hanya menangani pasien yang membutuhkan pengobatan saja, tetapi juga mampu menangani pasien dengan keterbatasan mobilitas untuk layanan home care, rehabilitasi, dan terapi,” imbuhnya.
Aplikasi berbasis lokasi (location-based service) yang bisa menghubungkan pasien dengan penyedia tenaga kesehatan yang terdekat dan tercepat. Pasien tinggal login, lalu memilih menu kesehatan yang diinginkan. Pasien cukup menuliskan keluhan dan data penting lainnya yang diperlukan. Kemudian pasien akan mendapatkan biaya panggilan yang ditentukan secara otomatis berdasarkan jarak dan parameter lainnya. Dokter terdekat yang kebetulan mengaktifkan layanan, akan mendapatkan request dari pasien tersebut. Dokter selanjutnya bisa melakukan konfirmasi data dan identitas pasien.Tenaga medis yang terdaftar di Medi-Call adalah para profesional yang sudah memiliki STR (surat tanda registrasi) dan SIP (surat izin praktik), yang direkrut melalui proses pelatihan dan prosedur standar pelayanan yang sesuai, sehingga profesionalitas layanan Medi-Call dapat dipercaya. Bali menjadi daerah pertama yang dipilih untuk meluncurkan layanan ini, disusul oleh Yogyakarta dan Jakarta pada awal tahun 2017. Dipilihnya Bali menurut dr. Candra karena layanan on call dokter di Bali sudah sangat berkembang. Selama ini, mereka yang sangat membutuhkan layanan on call terutama adalah para wisatawan. Sebagai daerah wisata, Bali menjadi tempat tujuan turis dari seluruh dunia. Untuk itu, di daerah yang menjadi tujuan wisata, kebutuhan akan on call layanan kesehatan sangat tinggi. “Ide dasarnya memang dari Bali, karena Bali layanan on call sudah berkembang. Dari situ kami terpikir, kenapa tidak mengembangkannya sebagai start up,” tutur dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini.
Candra menjelaskan, sistem on call memang sudah lama dikenal di Bali. Sayangnya, sistem yang ada selama ini, masih banyak kelemahannya. “Dari sisi profesional, pasien harus menunggu, apakah dokternya yang dihubungi available atau tidak. Kalaupun available, belum tentu jaraknya dekat dengan pasien. Sehingga pasien sulit mendapatkan informasi mengenai tenaga medis, mereka tidak tahu ke mana harus mencari dokter, saat membutuhkan. Kalau ada aplikasi, mereka bisa tinggal buka sendiri,” jelasnya. Selain itu, sistem on call yang konvesional juga punya kelemahan lain, yakni dari segi tarif. “Tidak ada standarisasi dan tarif relatif mahal sehingga biasanya hanya kalangan atas yang bisa menikmati layanan ini,” katanya. Di Medi-Call, harga layanan dipatok standar, terdiri dari tiga komponen utama, yakni prosedur, biaya obat, dan biaya perawatan. “Mekanisme ini, perhitungan harga menjadi lebih transparan dibandingkan layanan on call konvensional,” jelas Candra. Tak hanya menguntungkan bagi konsumen, bagi praktisi kesehatan, aplikasi ini juga menawarkan berbagai kemudahan. “Kalau selama ini jam kerja dokter sangat terikat di rumah sakit atau tempat praktik. Dengan aplikasi ini, dokter bisa lebih fleksibel waktunya. Ia bisa online sesuai dengan ketersedian waktu. Fitur GPS juga memudahkan dokter untuk mencapai lokasi pasien dengan mudah dan tepat,” ujar Candra. “Harapan kami, ini bisa menjadi layanan yang terjangkau untuk semua kalangan di Indonesia,” katanya. (ist)