Melalui “Suksma Bali 2019”, Bali Diharapkan Kembali Raih Rangking Pertama Dunia
(Baliekbis.com),Bali yang sekarang ini menduduki peringkat empat dunia diharapkan bisa bangkit kembali menduduki rangking pertama.
“Untuk mencapai terget itu, salah satunya melalui ajang kegiatan “Suksma Bali” ini,” ungkap Wakil Ketua DPP Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Ramia Adnyana, Jumat (30/8/2019) dalam jumpa pers “Suksma Bali 2019”, Jumat (29/8/2019) malam di Hotel Sovereign Tuban.
Dikatakan Ramia, Suksma Bali merupakan ungkapan rasa terima kasih atas apa yang sudah diberikan Bali kepada berbagai pihak yang selama ini ada di Bali.
Industri pariwisata juga terlibat melestarikan Bali baik melalui “suksma pawongan, suksma palemahan maupun suksma parihyangan”. Sehingga tercipta ajeg Bali dan industri pariwisata yang berkelanjutan.
Ramia Adnyana mengatakan IHGMA sangat mendukung kegiatan Suksma Bali. Untuk tahun ini, pihaknya akan melibatkan lebih banyak anggota IHGMA.
Sesuai dengan tema tahun ini “memurnikan air”, Bali sebagai destinasi wisata, sangat membutuhkan kualitas yang harus bisa terjaga dengan baik. “Sehingga bisa menunjukkan kelas dan kualitasnya sebagai destinasi dunia,” ucap GM Hotel Sovereign Tuban ini.
Sementara Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa menyampaikan, dengan memperoleh banyak keuntungan dari pariwisata, tentu wajib untuk berterima kasih. Menurutnya, filosofi “Suksma Bali” adalah mengucapkan rasa syukur atas kenikmatan yang selama ini diberikan oleh Bali.
Hal tersebut juga sejalan dengan program pemerintah yang ingin menyucikan alam, sumber daya air maupun budaya yang sesuai visi Gubernur Bali ‘nangun sat kerthi loka Bali’. “Sejalan dengan program itulah kami sangat mengapresiasi komponen pariwisata sudah mengemas Suksma Bali ini,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made Badra juga mengapresiasi kegiatan ini. Dikatakan untuk menjaga lingkungan, Badung sudah mempunyai program, setiap minggu pertama awal bulan, yaitu melalui gerakan serentak (Gertak) Badung Bersih.
Gerakan terima kasih kepada Bali yang dinamakan Suksma Bali yang dirancang menjadi acara tahunan tetap dan diharapkan ke depan bisa menjadi tradisi tambahan bagi masyarakat khususnya di kalangan industri pariwisata maupun non pariwisata.
Untuk itu, perlu dilakukan penghijauan untuk menjaga cadangan air tanah. “Mengingat cadangan air tanah saat ini sudah mulai turun. Untuk itu imbauan untuk melestarikan sumber daya air ini harus terus digaungkan,” pintanya.
Hal senada disampaikan Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani dimana pihaknya juga sangat mendukung gerakan Suksma Bali ini. Karena tujuannya menyampaikan terima kasih kepada alam ini perlu tetap dilakukan untuk pariwisata ke depannya, bahwa tidak hanya bersih pantai, sampah plastik juga menjadi perhatian.
Ketua Gerakan Suksma Bali 2019 I Gusti Agung Ngurah Darma Suyasa ini diharapkan akan menjadi event tahunan Bali untuk bagaimana menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pulau Bali tercinta ini. Seluruh Stakeholder pariwisata dan non pariwisata mendukung penuh kegiatan utama tahun ini yang pertama adalah berpartisipasi dalam kegiatan “world clean up day” tanggal 21 September 2019 sebagai wujud berterima kasih kepada alam/suksma palemahan.
Bekerja sama dengan seluruh industri pariwisata, baik yang terkait langsung maupun tidak, dunia pendidikan, LSM, masyarakat lokal kita akan bersama sama melakukan upaya bersih-bersih di 9 kabupaten/kota se-Bali.
Juga akan diadakan simposium yang mengambil tema menjaga dan menyelamatkan keberlangsungan air Bali. Di penghujung tahun akan diadakan social dan charity dinner di mana saat itu akan ada penganugerahan award kepada tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi besar kepada Pulau BaliPada acara itu juga hadit Ketua BPPD Badung IGN Rai Suryawijaya, Ketua GIPI IB Agung Parta Adnyana.(bas)