Memaknai Hari Raya Saraswati Dalam Kehidupan Modern
(Dutabalinews.com), Hari Raya Saraswati merupakan hari suci yang dirayakan oleh umat Hindu, khususnya di Bali sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan.
Hari Raya Saraswati ini jatuh setiap 210 hari sekali, tepatnya pada hari Saniscara Umanis Wuku Watugunung dalam kalender Bali.
Saraswati berasal dari kata Saras yang berarti air atau aliran, dan Wati yang berarti perempuan yang secara filosofis, Saraswati melambangkan kebijaksanaan, ilmu pengetahuan, dan seni yang mengalir tanpa henti untuk menerangi kehidupan manusia.
Makna dan Filosofi Hari Raya Saraswati
Hari Saraswati diperingati sebagai wujud penghormatan kepada Dewi Saraswati, Dewi ilmu pengetahuan, seni, dan kebijaksanaan.
Ilmu pengetahuan dianggap sebagai cahaya yang menerangi kehidupan manusia, menghindarkan dari kegelapan kebodohan (Avidya) menuju kebijaksanaan (Vidya).
Dalam ajaran Hindu, ilmu pengetahuan tidak hanya dipandang sebagai alat untuk mencapai kesuksesan duniawi, tetapi juga sebagai sarana menuju kebahagiaan spiritual.
Oleh karena itu, pada Hari Raya Saraswati, umat Hindu khususnya di Bali melakukan berbagai ritual untuk memuliakan ilmu pengetahuan sebagai anugerah suci dari Tuhan.
Tradisi dan Perayaan Hari Raya Saraswati di Bali ditandai dengan berbagai kegiatan keagamaan dan budaya, di antaranya:
1. Persembahyangan di pura dan tempat suci di sekolah. Umat Hindu melakukan persembahyangan di pura, sekolah, serta tempat-tempat penyimpanan lontar dan buku. Pelajar dan pendidik menghaturkan sesajen kepada Dewi Saraswati sebagai ungkapan rasa syukur atas ilmu yang telah diberikan.
2. Banyu pinaruh. Esok harinya (hari Minggu) , umat Hindu melaksanakan tradisi Banyu Pinaruh, yaitu mandi atau membersihkan diri di pantai, sungai, atau sumber mata air. Tradisi ini melambangkan penyucian diri agar siap menerima ilmu pengetahuan dengan hati yang bersih.
Makna dalam Kehidupan Modern
Hari Raya Saraswati memiliki makna yang sangat relevan dengan kehidupan modern, terutama dalam dunia pendidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Perayaan ini mengingatkan bahwa ilmu harus digunakan dengan bijak untuk kebaikan umat manusia.
Selain itu, dalam era digital yang penuh dengan arus informasi, bagaimana umat Hindu Bali dapat memilah dan menggunakan ilmu dengan penuh kebijaksanaan.
Dengan merayakan Hari Saraswati, umat Hindu di Bali tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga meneguhkan kembali nilai-nilai luhur ilmu pengetahuan sebagai cahaya kehidupan.
Semoga semangat Saraswati terus menginspirasi generasi muda dalam menuntut ilmu demi masa depan yang lebih baik.
oleh: Dr. I Ketut Suar Adnyana, M.Hum.
Akademisi Universitas Dwijendra
Leave a Reply