Mempererat Hubungan Pendidikan Tinggi Indonesia-Ukraina di Tengah Situasi Perang

(Baliekbis.com), Tiga delegasi Indonesia yang merupakan dosen Universitas Bali Internasional (UNBI) mengikuti serangkaian kegiatan internasional bertajuk Joint Educational Initiatives of the International Bali University and National University of Kyiv-Mohyla Academy 2024. Kegiatan ini berlangsung di Kyiv, ibu kota Ukraina, selama seminggu, mulai dari 27 Oktober hingga 2 November 2024.

Meskipun Ukraina masih berada dalam situasi perang dengan Rusia sejak 2022 dan alarm udara sering berbunyi setiap hari, hal ini tidak menyurutkan niat delegasi untuk hadir. Misi utama kegiatan ini adalah memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat antara Universitas Bali Internasional (UNBI) dan National University of Kyiv-Mohyla Academy (NaUKMA). Sebelumnya, kedua institusi telah menandatangani Memorandum of Agreement (MoA).

Kegiatan ini disponsori oleh Ilko Kucheriv Democratic Initiative Foundation dan International Renaissance Foundation. Pada hari pertama, kegiatan diawali dengan tur kampus NaUKMA, salah satu universitas tertua dan bergengsi di Ukraina. Dalam tur tersebut, delegasi Indonesia mengunjungi berbagai fasilitas di NaUKMA, termasuk museum sejarah, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas lainnya. Tur ini dipandu oleh seorang alumni Program Studi Sejarah NaUKMA dan Tanya Litvinenko, alumni Program Magister Bahasa dan Sastra Indonesia dari Universitas Negeri Semarang. Setelah tur kampus, delegasi melanjutkan dengan pertemuan bersama School of Policy Analysis yang dikelola oleh Direktur Maksym Yakovlev dan timnya untuk membahas kolaborasi lebih inklusif ke depan.

Pertemuan berikutnya dilakukan bersama Prof. Olexiy Haran, Direktur Riset dari Ilko Kucheriv Democratic Initiative Foundation, sebagai sponsor utama kegiatan ini. Pada hari kedua, delegasi mengunjungi Ukrainian Institute, lembaga pemerintah yang bergerak di bidang diplomasi budaya, untuk memperkenalkan Ukraina di kancah internasional. Delegasi Indonesia, yang terdiri dari Julang Aryowiloto (Kepala UPT Kantor Urusan Internasional), Katong Ragawi Numadi (Koordinator Program Studi Hubungan Internasional UNBI), dan I Putu Harry Suandana Putra (Koordinator Program Studi Hukum), berdiskusi produktif dengan Alim Aliev, Deputy Director General Ukrainian Institute, dan timnya. Hasilnya, direncanakan pembentukan Ukrainian Corner di Bali, yang akan menjadi yang pertama di Asia jika terwujud. Delegasi kemudian melanjutkan kunjungan ke Wisma Duta Republik Indonesia di Kyiv dan bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Ukraina, Arif M. Basalamah, yang turut didampingi oleh Maksym Yakovlev, Oleh Sabura dari School of Policy Analysis, dan Tanya Litvinenko dari Ukrainian Institute. Diskusi yang hangat membahas isu strategis hubungan Indonesia-Ukraina, situasi terkini perang Rusia-Ukraina, serta menikmati jamuan makan siang khas Indonesia.

Setelah dari Wisma Duta, delegasi berkunjung ke Taras Shevchenko National University of Kyiv, salah satu universitas terbesar dan tertua yang juga menawarkan Program Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada hari ketiga, delegasi mengunjungi Kyiv-Pechersk Lavra, kompleks biara Kristen Ortodoks yang kaya akan nilai historis dan merupakan Warisan Budaya Dunia UNESCO. Selanjutnya, delegasi bertemu Kantor Urusan Internasional NaUKMA yang dipimpin oleh Larysa Chovnyuk untuk mendiskusikan potensi perluasan kerja sama internasional dari skema bilateral menjadi trilateral dengan melibatkan universitas lain dari Eropa dan Amerika. Delegasi juga bertemu dengan Program Studi Hubungan Internasional dan Program Studi Hukum NaUKMA untuk berdiskusi tentang pengelolaan program studi secara internasional.

Hari ketiga diakhiri dengan konser musik folk Ukraina oleh Yaroslava Rudenko. Pada hari keempat, delegasi mengunjungi Pinchuk Art Center, yang menampilkan karya seniman internasional, termasuk dari Indonesia, seperti Julian Abraham ‘Togar’ dan Ipeh Nur. Mereka juga mengunjungi Maidan, simbol perjuangan rakyat Ukraina sejak 2013. Delegasi kembali ke NaUKMA untuk berdiskusi dengan mahasiswa Hubungan Internasional mengenai citra Ukraina di Indonesia, sikap Indonesia terhadap perang Rusia-Ukraina, dan konsep kedaulatan negara.

Pada hari kelima, delegasi menghadiri konferensi eksklusif bertajuk “Democracy during the War: Ukraine’s Experience and Lessons for the World,” yang menghadirkan pembicara seperti mantan Presiden Ukraina Victor Yushchenko, Duta Besar Uni Eropa untuk Ukraina Katarina Mathernova, dan Duta Besar Jerman untuk Ukraina Martin Jager. Delegasi kemudian bertemu Olexander Nechytaylo dari Kementerian Luar Negeri Ukraina untuk mendiskusikan hubungan bilateral Indonesia-Ukraina dan Asia Tenggara-Ukraina.

Hari terakhir diakhiri dengan kunjungan ke Katedral Santa Sofia, situs Warisan Budaya Dunia UNESCO yang ikonik dengan arsitektur dan struktur bangunan bersejarahnya.