Mendag: Pasar Sindu Sanur akan Jadi Percontohan Pasar Tradisional Terapkan “E-Payment”
(Baliekbis.com), Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memuji berbagai inovasi yang dilakukan Pasar Tradisional Sindu, Sanur. Di pasar terbaik Asia ini bahkan diterapkan e-payment (pembayaran berbasis elektronik) dalam transaksi antara pedagang dan pembeli.
“Penerapan e-payment di Pasar Sindu Sanur ini bakal kita jadikan percontohan untuk pasar-pasar tradisional atau pasar rakyat lainnya di Indonesia,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Senin (3/6/2019) di sela-sela pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok jelang Lebaran di Pasar Intaran dan Pasar Sindu, Sanur.
Dikatakan, sebagian pedagang pasar sudah melakukan penjualan secara online ke konsumen, perumahan serta hotel yang ada di kawasan pariwisata ini serta menerapkan e-payment. Dengan menerapkan e-payment dan penjualan secara online di pasar rakyat atau pasar tradisional Mendag meyakini pasar ini akan lebih berkembang. Sebab penjualan juga akan meningkat seiring peningkatan kenyamanan dan kualitas pelayanan.
“Secara khusus pasar di Denpasar khususnya juga Pasar Sindu akan kami jadikan percontohan. Kami sudah bicara dengan Pak Walikota dan Ibu Dirjen. Kami segera duduk bersama, undang mereka yang terkait agar dilakukan percontohan,” ungkap Mendag.
Penerapan e-payment dan penjualan online akan mudah sebab beberapa kios di Pasar Sindu ini sudah mensuplai ke perumahan, restoran dan hotel secara online,” imbuh Mendag. Namun Mendag mengingatkan yang harus dijaga adalah konsistensi dalam hal jumlah dan kualitas. Sebab pembeli akan rutin membeli kepada pedagang yang mampu menjaga kualitas dan jaminan ketersediaan barang.
Mendag juga mendorong penerapan e-payment di Pasar Sindu Sanur diperluas cakupan dan jalinan kerjasamanya dengan berbagai platform atau aplikasi penyedia e-payment atau e-wallet (dompet digital) seperti OVO, Go-Pay dan platform lainnya.
Di sisi lain Mendag memuji Pasar Sindu Sanur dalam hal pengolahan air limbah serta penyediaan tempat khusus bagi pedagang musiman atau PKL (Pedagang Kaki Lima). Berbagai inovasi Pasar Sindu ini juga akan dijadikan sebagai persyaratan dalam pengelolaan pasar yang standar. “Pasar ini sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan dan kita perlu belajar dari pasar ini,” kata Mendag.
Mendag juga mengagumi Pasar Sindu Sanur yang sudah menjadi tempat kunjungan wisatawan. “Saya kalau ke luar negeri pasti mencari pasar tradisional. Sebab kalau kita mau tahu ekonomi dan kultur suatu daerah maka kita datang ke pasar rakyat, pasar tradisional,” katanya.
Mendag juga minta pengelola pasar menjaga pedagang tetap berjualan dengan baik sehingga tidak ada pedagang yang ke luar zona yang sudah ditetapkan. Terkait harga kebutuhan pokok jelang Idul Fitri, untuk di pasar-pasar di Denpasar dinilai stabil. Pasokan juga cukup. Secara nasional menurut Mendag tidak ada kenaikan harga yang terlalu signifikan.
Kepala Pasar Sindu Sanur I Made Sudana mengungkapkan di pasar ini ada 300 lebih pedagang. Yakni pedagang lapak 150, toko (78), pedagang musiman 34 dan pasar sengol (night market) sebanyak 64 pedagang.
Dari jumlah tersebut baru sekitar 90 pedagang yang menggunakan dan menyediakan layanan e-payment.
“E-payment saat ini kami kerja sama dengan Boost. Harapannya Pak Menteri agar semua penyedia layanan e-payment bisa masuk,” kata Sudana. (bas)