Mengapa Steroid Ilegal? Ini Alasannya!
(Baliekbis.com), Steroid dipilih karena mempromosikan hasil yang menjanjikan bagi para atlet. Tak hanya atlet, banyak orang, misalnya body builder, juga menggunakan steroid sebagai obat untuk pembentuk massa otot demi alasan estetika. Jika digunakan tanpa supervisi medis, steroid berpotensi menimbulkan masalah, salah satunya gangguan pertumbuhan bila dikonsumsi anak-anak dan remaja.
Beginilah Cara Steroid Bekerja dalam Tubuh
Saat tubuh mengonsumsi obat steroid, maka zat yang terkandung di dalamnya akan meniru sifat-sifat alami dari hormon testosteron. Secara alami, jaringan otot telah dibekali oleh reseptor yang berfungsi khusus untuk pertumbuhan. Kehadiran steroid membuat otot tetap mengalami pertumbuhan meski hormon testosteron alami dalam tubuh tidak menghendakinya.
Hal ini terjadi mengingat steroid memiliki kemiripan dengan hormon testosteron. Steroid mampu merangsang reseptor pertumbuhan dalam otot sehingga tubuh bereaksi untuk meningkatkan produksi jaringan otot.
Efek yang Mungkin Muncul pada Pemakai Steroid
Bahaya steroid jika dikonsumsi dalam jangka panjang bisa mengakibatkan seseorang mengalami berbagai masalah kesehatan. Mengingat efek steroid di dalam tubuh yang dapat dirasakan di berbagai organ tubuh. Meski sudah berhenti memakai steroid, efek yang ditimbulkannya tidak serta merta hilang. Beberapa bahaya steroid dalam jangka panjang dan dengan dosis yang besar pada pria, antara lain:
- Kebotakan.
- Terjadinya penyusutan pada ukuran testis.
- Jumlah sperma menurun.
- Mengalami pembesaran payudara.
- Berisiko kepada kemandulan dan mengalami impotensi.
- Gangguan prostat.
- Nyeri otot dan tulang.
Sementara itu, bahaya steroid yang muncul jika digunakan secara jangka panjang oleh wanita, antara lain:
- Tumbuh bulu berlebihan pada tubuh dan wajah.
- Suara menjadi berat seperti suara pria.
- Terjadi pembesaran pada klitoris.
- Berisiko menyebabkan menstruasi yang tidak teratur.
- Mengalami penyusutan ukuran payudara.
Selain efek di atas, beberapa efek negatif pada pria maupun wanita yang bisa diakibatkan oleh penggunaan steroid dalam jangka panjang, antara lain:
- Menyebabkan rasa nyeri pada otot.
- Membuat pertumbuhan tulang terhambat bagi pemakai usia remaja.
- Bisa menyebabkan gangguan fungsi hati dan ginjal.
- Menyebabkan kerontokan rambut dan kebotakan.
- Terjadinya pembesaran tidak normal pada otot jantung dan meningkatkan risiko terjadinya sindrom kompartemen.
- Gangguan psikologis, seperti perubahan mood, depresi, merasa cemas, dan perilaku agresif.
- Menimbulkan masalah pada kulit seperti jerawat, stretch mark, ruam, dan iritasi kulit.
- Bisa menyebabkan adanya kelainan lemak darah sehingga memperbesar risiko terkena penyakit jantung.
Meski begitu, sebetulnya steroid banyak digunakan untuk menangani berbagai penyakit. Namun, jenis yang digunakan berbeda dengan steroid yang biasanya digunakan oleh atlet atau penyalahguna steroid.
Dalam dunia medis, dikenal dua jenis steroid. Yang pertama yaitu kortikosteroid yang digunakan untuk mengontrol peradangan, mengobati asma, rheumatoid arthritis, penyakit radang usus, dan lupus. Sedangkan yang kedua adalah steroid anabolik yang sering disalahgunakan untuk meningkatkan performa fisik dan membesarkan otot. Baik kortikosteroid maupun steroid anabolik adalah jenis obat yang membutuhkan resep dan petunjuk dokter, untuk mencegah bahaya steroid pada tubuh. (ist)