Menggembirakan, Panen Perdana Klaster Bawang Putih Binaan BI Bali di Wanagiri
(Baliekbis.com), Panen perdana klaster bawang putih kelompok Manik Pertiwi Desa Wanagiri Binaan Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali, Selasa (25/9) sangat menggembirakan.
Panen di areal seluas 2 hektar yang disaksikan Direktur Departemen Pengembangan UMKM BI Pusat Yunita Resmi Sari, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Causa Iman Karana didampingi Deputi KPw BI Bali Azka Subhan dan Kadis Pertanian Buleleng Nyoman Genep ternyata mencapai rata-rata 7 ton per hektar melebihi Jawa yang rata-rata sekitar 4 ton.
“Melihat hasil yang begitu bagus, ke depan secara bertahap penanaman diharapkan bisa diperluas lagi. Apalagi potensinya sangat besar,” ujar Kepala KPw BI Provinsi Bali Causa Iman Karana yang akrab disapa CIK di sela-sela panen yang dirangkai dengan bantuan alsintan (alat mesin pertanian) berupa cultivator, traktor tangan, mesin pemotong rumput, dan kereta dorong.
Menurut CIK untuk pengembangan pertanian selain dibutuhkan sarana produksi pertanian juga peralatan dan pemasaran sangat penting. “Karena itu kita juga bantu alat mesin pertanian agar petani lebih efisien,”
ujarnya. Klaster bawang putih ini dikembangkan di Buleleng karena kabupaten di utara pulau Bali ini memiliki potensi besar untuk komoditas ini. Secara historis, Buleleng pernah menjadi salah satu sentral penghasil bawang putih di Bali yakni di Kecamatan Banjar, Busungbiu, dan Kubutambahan.
Namun seiring membanjirnya bawang putih impor, terjadi penurunan produktivitas tanam yang signifikan. “Murahnya harga bawang putih impor di pasaran menyebabkan para petani hanya melakukan budidaya bawang putih untuk konsumsi sendiri. Penurunan ini juga telah menjadi perhatian Pemkab Buleleng yang kemudian menindaklanjutinya dengan berbagai inisiatif pengembangan di antaranya seperti pengembangan kawasan lahan bawang putih,” jelasnya.
Melihat banyaknya potensi yang tersebar di hampir semua kecamatan, CIK optimis Buleleng dapat menjadi sentra pengembangan bawang putih, salah satunya di Desa Wanagiri Kecamatan Sukasada ini. Hal inilah yang menjadi perhatian dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali untuk pengembangan bawang putih, selain sebagai upaya mendukung pemerintah dalam mengurangi ketergantungan impor.
Ditambahkan dengan dukungan penuh yang tertuang dalam dokumen Kesepakatan Bersama antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan Bupati Buleleng tanggal 13 Maret 2018, Bank Indonesia mengembangkan bawang putih di kelompok Manik Pertiwi ini. Dukungan pun diberikan melalui Program Sosial Bank Indonesia, dengan penyerahan bibit sebanyak 2,4 ton dan alsintan.
“Astungkara, dengan keuletan dan keseriusan dari Kelompok Tani Manik Pertiwi untuk menjalankan program pengembangan klaster ketahanan pangan Bank Indonesia, kini kelompok telah dapat melaksanakan panen perdana pada lahan awal 2 ha ini. Sesuai perhitungan kelompok, melalui pengubinan awal telah diperoleh hasil 7,48 ton per ha,” ujar CIK.
Di sisi lain dikatakan tahun 2018, perekonomian Bali diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,90%-6,30% (yoy) yang didorong oleh meningkatnya kinerja lapangan usaha utama ekonomi Bali, terutama lapangan usaha akomodasi makan dan minum (akmamin), pertanian, serta didukung dengan industri transportasi, pengolahan, konstruksi serta pergudangan. Mengamati perkembangan tersebut, Bank Indonesia semakin tergerak untuk dapat berkontribusi lebih besar bagi pemberdayaan masyarakat, salah satunya melalui pengembangan UMKM pertanian untuk mendukung ketahanan pangan.
Di Provinsi Bali ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali telah bergerak dalam pembinaan sejumlah klaster UMKM baik di sektor pertanian maupun kerajinan yang selama ini menjadi penggerak ekonomi (Local Economic Development/LED) sekaligus juga sebagai sarana pengendalian inflasi. Beberapa klaster ketahanan pangan dan LED binaan bergerak pada budidaya padi, cabai, bawang merah, bawang putih, daging sapi, kopi, dan kakao. Di sektor kerajinan, BI telah membina beberapa pengrajin kain dan tenun warisan budaya Bali. (bas)