Menpar Buka Boost Sanur Village Festival 2018, Langsung Jadi ‘Trending Topic’ Nasional
(Baliekbis.com), Menteri Pariwisata Arief Yahya berpesan agar Sanur terus melakukan upaya pelestarian lingkungan dan budaya untuk keberlangsungan pariwisata di kawasan pantai ini. “Hingga kini Sanur tetap menjadi model community based tourism dan saya selalu berpesan kepada daerah lain jika ingin belajar tentang pariwisata berbasis komunitas datanglah ke Sanur,” katanya, Kamis (23/8) malam saat seremonial pembukaan Boost Sanur Village Festival 2018 di kawasan pantai Matahari Terbit Sanur. Hadir dalam acara ini Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Ngurah Puspayoga dan Kapolda Bali Irjen Pol. Golose. Dia menyebut saat pembukaan, Boost Sanur Village Festival telah menjadi trending topic secara nasional. Kondisi ini diharapkan mendorong kunjungan wisatawan ke Sanur maupun Bali akan semakin meningkat.
Arief mengatakan kunjungan wisatawan ke Bali telah pulih pascaerupsi Gunung Agung tahun lalu. Pemulihan ini memerlukan waktu sekitar 6 bulan dan puncaknya selama Juli 2018 tercatat kunjungan 635 ribu wisman. Dia berharap kondisi tersebut terus dipertahankan untuk mencapai target kunjungan wisman ke Bali tahun ini yakni 6 juta orang. Bahkan jika angka kunjungan Juli tersebut bisa dipertahankan, tak sulit mencapai pula target Bali 2019 yakni 8 juta wisman. Seremonial pembukaan festival ini dilakukan pada malam kedua, Kamis (22/8) karena hari pertama, Rabu (22/8) bersamaan dengan Hari Raya Idul Adha. Pada kesempatan itu diluncurkan transportasi berbasis aplikasi yakni sepeda GoWes dan mobil listrik MetroCar. Persewaan sepeda dan mobil ramah lingkungan ini diharapkan bisa menambah kenyamanan wisatawan di Sanur. Ketua Umum Boost Sanur Village Festival Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan dari kegiatan tahunan yang mulai digelar 2006 silam itu kini kita bisa merasakan kedekatan dunia seni, budaya, pariwisata, dan kreatif dengan kesadaran masyarakat Sanur yang terus selalu ingin berbenah menuju yang terbaik bagi desanya. Kata dia didukung seluruh warga Sanur, festival ini selalu ditunggu banyak orang ditandai dengan paraneter emakin banyaknya peserta, meningkatnya kunjungan wisatawan, kian bertumbuhnya kreativitas baru dari warga serta bermunculannya bisnis kreatif. “Kami juga meluncurkan aplikasi persewaan sepeda Gowes dan layanan digital lain yang akan membawa Sanur menerapkan gaya hidup digital yag lebih memudahkan dan memberikan benefit bagi masyarakat,” katanya. Gusde berharap keterlibatan para pelaku seni budaya dan ekonomi yang menghadirkan aneka sajian dan produk sepanjang pelaksanaan SVF diharapkan terus menggungah gagasan, inovasi, dan kreativitas secara berkelanjutan.
Selama lima hari pelaksanaan festival yang melibatkan ribuan insan kreatif memberikan andil dalam menggaungkan promosi destinasi wisata. Kegiatan lingkungan hidup, ekonomi, sosial, seni budaya, olah raga, hiburan, kuliner, aneka kompetisi serta kegiatan edukasi melalui workshop, dialog budaya, dan seminar digelar sejak pagi hari hingga tengah malam. Ia menambahkan festival ini kini bukan hanya milik warga Sanur, melainkan telah menjadi kebanggaan bersama yang mendukung promosi pariwisata secara kolosal. Publikasi festival telah memiliki gaung nasional dan internasional serta menjadi salah satu destinasi yang dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara di samping warga Denpasar dan sekitarnya. Pada tahun ini Sanur Village Festival menjadi 10 Top Event Pariwisata Indonesia 2018. Selain SVF yang masuk kategori ini adalah Java Jazz (Jakarta), Pesta Kesenian Bali (Bali), Jember Fashion Carnaval (Jawa Timur), Iron Man 70,3 Bintan (Kepulauan Riau), Festival Payung Indonesia (Jawa Tengah), Karnaval kemerdekaan Indonesia, Banyuwangi Ethno Carnival (Jawa Timur) dan Borobudur Marathon (Jawa Tengah). Pada saat pembukaan Boost Sanur Village Festival memberikan penghargaan khusus kepada mereka yang telah memberikan kontribusi pemikiran bagi festival yang telah digelar berturut-turut selama 13 tahun. Mereka yang menerima di antaranya Menpar Arief Yahya, Menteri Koperasi dan UM AA Ngurah Puspayoga, pakar marketing Hermawan Kartajaya, Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, mantan Menpar Gede Ardika dan sejumlah tokoh Sanur. (bas)