Menuju Sembilan Tahun Berkarya, Sejauh Mata Memandang Persembahkan Koleksi Bertajuk “Rimba” untuk Konservasi Alam Indonesia
(Baliekbis.com), Bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nusantara, jenama Sejauh Mata Memandang (SMM) meluncurkan koleksi terbarunya yang bertajuk “Rimba”. Koleksi ini terinspirasi dari Kawasan Ekosistem Leuser di Aceh Timur sebagai tempat terakhir di dunia bagi empat spesies yang terancam punah untuk dapat hidup berdampingan di alam liar, yaitu gajah Sumatera, badak Sumatera, harimau Sumatera, dan orangutan Sumatera.
Menurut data dari McKinsey & Co., industri fesyen dunia turut menyumbang persentase kasar sejumlah 4% dari keseluruhan emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. SMM menanggapi hal ini dengan secara konsisten menorehkan karya busana yang bertanggung jawab bagi lingkungan, termasuk koleksi “Rimba”.
“Koleksi ini merupakan sebuah ekspresi dari komitmen SMM dalam upaya menjaga dan melestarikan alam terutama hutan serta berbagai makhluk yang hidup di dalamnya. Sejalan dengan ini, SMM juga turut berpartisipasi pada program restorasi hutan di Kawasan Ekosistem Leuser yang sudah berjalan sejak akhir tahun 2020.” papar Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang (SMM). Bersama dengan Yayasan HAkA dan Forum Konservasi Leuser, SMM menginisiasi program restorasi hutan ini dan perkembangannya yang hingga awal tahun 2023 ini telah berhasil merestorasi area hutan seluas 20 hektar, setara dengan sekitar 8.000 pohon. “Inisiatif ini merupakan bentuk kolaborasi kami dengan para Sahabat Sejauh yang telah membeli produk kami, dengan menyumbangkan sebagian dari hasil pembelian mereka untuk program restorasi hutan,” ujar Chitra.
“Sudah banyak dari kita yang sadar akan ancaman kepunahan yang dihadapi oleh beberapa spesies makhluk hidup khas Indonesia. Namun banyak pula yang belum memahami tindakan apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk turut andil dalam konservasi hutan tempat bernaungnya flora dan fauna yang terancam, contohnya ekosistem di Leuser. Untuk itu, Sejauh Mata Memandang mengambil inisiatif pelestarian dengan cara yang sederhana dan lebih dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia,” terangnya. “Melalui koleksi “Rimba”, kami berharap kesadaran dan partisipasi Sahabat Sejauh dalam mendukung upaya penting ini dapat meningkat.”
Pada koleksi “Rimba”, SMM menjalin kerjasama dengan pengusaha rumahan printing tekstil di Bali yang menerapkan proses produksi bertanggung jawab. Menggunakan pewarna buatan bersertifikat OEKO-TEX®️ STANDARD 100 yang telah teruji aman untuk kulit anak-anak maupun yang memiliki kulit sensitif dan proses produksi ini dapat menghemat air serta tidak mencemari lingkungan. Sebagai bentuk komitmen dalam menerapkan sirkularitas, SMM tetap menggunakan kain serat TENCEL™️ yang tak hanya diproses secara bertanggung jawab dan dapat terurai kembali ke alam (biodegradable) di masa akhir pakainya, tetapi juga dinilai lembut dan memberikan rasa nyaman saat dipakai. Pilihan bahan ini dirasa cocok dengan iklim tropis Indonesia terlebih dengan adanya fenomena gelombang panas yang kerap melanda saat ini.
Koleksi “Rimba” yang akan diluncurkan secara eksklusif kali ini bernuansa warna hitam, off white serta hijau botol yang terdiri dari produk-produk favorit Sahabat Sejauh, seperti scarf, outer, baju Padma, baju panjang, dan baju Chandra untuk wanita, hingga kemeja lengan pendek untuk pria.
Sahabat Sejauh dapat membeli koleksi “Rimba” secara eksklusif dan terbatas di Dia.Lo.Gue Shop Kemang dan webstore www.sejauh.com mulai tanggal 10 Agustus 2023.
Pada kesempatan yang sama, SMM turut memaparkan ringkasan Laporan Dampak (Impact Report) yang berisi informasi tentang perjalanan, pencapaian, serta dampak positif yang berhasil ditorehkan selama hampir sembilan tahun terakhir dalam berkarya yang disusun oleh KEM (Koalisi Ekonomi Membumi).
“Sejauh Mata Memandang mengutamakan dua nafas penting dalam berkarya, yaitu alam dan budaya yang secara rinci dapat ditemukan dalam Laporan Dampak tersebut. Melalui Laporan Dampak ini, kami ingin berbagi cerita secara lebih transparan melalui konsistensi kami selama 9 tahun berkarya dan berusaha memberikan dampak yang lebih bertanggung jawab terhadap alam dan manusia, meski masih jauh dari sempurna. Semoga upaya ini dapat menginspirasi pihak-pihak lain,” tutup Chitra mengemukakan harapannya.