‘Menyeruput’ Kopi, Tandai Launching Wisata Kopi Kintamani
(Baliekbis.com), Menparekraf Sandiaga Uno melaunching Wisata Kopi Kintamani yang ditandai dengan ‘menyeruput kopi’. Pada acara yang digagas bersama Komunitas Tepanas (Teman Parekraf Nasional) dan Anomali Coffee, Menteri yang akrab disapa Mas Men melakukan “kick off” sekaligus melaunching program “Wisata Kopi Kintamani” di Anomali Coffee, Sanur, Minggu (1/1).
Turut hadir mendampingi Mas Menteri antara lain, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Martini, Co-founder Anomali (Irvan Helmi dan Muhammad Abgari), Franchise Anomali Sanur (William Sabandar dan Kharisma Pascal Sabandar), beberapa petani kopi, pelaku industri dan kalangan pariwisata, serta puluhan tamu undangan.
Sebelumnya Menteri Sandiaga mengawali acara tersebut menerima kejutan tantangan “Bar takeover“ dan bertindak sebagai penyeduh kopi. “Ada kopi ada cerita, lain kopi lain cerita, dan jika tidak ada kopi maka tentu tidak ada cerita,” ujarnya. Kopi seduhan Mas Men kemudian disajikan kepada salah satu petani Kopi.
Dalam sambutannya Menparekraf mengatakan pentingnya pengembangan desa wisata berbasis kebun kopi, dimana ada home stay di sekitar kebun kopi sehingga ada experience. Diharapkan dengan paket wisata kopi, tour ke kebun-kebun kopi ini, anak muda, kalangan milenial bisa tahu proses kopi hingga bisa diminum.
“Saya juga berharap ASITA agar bantu penjualan hasil petani ini ke travel agent selain pelaku industri. Kita dorong cafe dan restoran agar berdayakan petani kopi lokal. Ini akan perkuat ketangguhan industri kita baik petani maupun hotel-hotel yang bisa dapatkan stabilitas suplai dari petani,” jelasnya.
Menteri menceritakan telah menjalankan usaha (wisata) kopi sejak 2007 dan ini perlu diperluas. Karena itu ia mendukung model pengembangan ini di Bali dan daerah-daerah lainnya. Sebab di sini kopi yang akan menyejahterakan petani. Untuk itu penting adanya intensifikasi peningkatan produksi dari petani kopi. Sebab kopi-kopi yang baik di Indonesia jumlahnya masih sedikit.
“Ini bisa kita tingkatkan. Produksinya hanya meningkat 27% tapi penikmatnya naik 250%. Ini jomplang, akhirnya kita harus impor kopi. Ini tidak bisa kita biarkan. Wisata kopi ini kita harapkan bisa menyuplai kebutuhan dalam negeri hingga ekspor,” jelasnya.
Menteri Sandiaga pada pembukaan Anomali Coffee Sanur 1 Januari 2023 yang merupakan kegiatan resmi pertama di tahun 2023 mengajak agar memaknai sebagai awal dari kebangkitan Ekonomi Kopi, mulai dari petani di hulu hingga semua industri yang mengikutinya dalam satu sistem rangkaian nilai yang berkelanjutan.
Lanjut Menparekraf, Wisata Kopi di seluruh Indonesia kita mulai dari Kintamani Bali Journey From Cheery to Cup sehingga kalangan milenial dapat mengetahui proses pembuatan dan menikmati sensasi minum kopi. ”Saya hadir hari ini melayani para petani kebun kopi agar bersemangat memproduksi kopi-kopi yang baik di Indonesia jumlahnya masih relatif sedikit, sehingga bisa terus ditingkatkan. Karena peningkatan produksinya baru sekitar 27% tapi penikmatnya naik hingga 250% dalam kurun waktu 10 tahun,” tambahnya.
Sementara pelaku usaha (petani) kopi berharap adanya kerja sama dengan pengusaha seperti dengan Anomali Coffee akan meningkatkan pendapatan. “Dari petani yang penting begitu panen ada yang beli (dengan harga bagus),” jelas petani.Sementara Kepala BI Bali Trisno Nugroho mengatakan dengan banyaknya turis ke Bali merupakan peluang pasar yang bagus. Sejumlah produk petani kini sudah masuk ke hotel-hotel. (bas)