Merdeka Belajar di SMP Dwijendra, Latih Kemandirian Siswa
(Baliekbis.com), Penerapan merdeka belajar di SMP Dwijendra bisa dikatakan sudah berjalan dengan efektif yang diawali lewat pendidikan karakter. Hal tersebut dikatakan Kepala SMP Dwijendra Denpasar I Ketut Budayasa, ST, Kamis (23/12). Lanjutnya, melalui merdeka belajar, para siswa juga dilatih lebih mandiri yakni mandiri dalam menjalankan tugas sekolah yaitu belajar.
“Karena dengan fokus belajar, maka niscaya kesuksesan akan datang. Itu kunci merdeka belajar yang kita tanamkan kepada siswa sejak dini,” terangnya. Sembari menjelaskan melalui merdeka belajar juga melibatkan banyak peranan guru mata pelajaran (mapel) yakni diharapkan mampu memberikan wawasan yang lebih kepada para siswa. Bahkan mampu menerapkan kedisiplinan dengan baik.
Selain itu, melalui merdeka belajar juga dituntun agar para guru lebih dulu belajar, dan pelajaran yang didapatnya dari buku atau dari internet. Ilmu langsung bisa dibagikan atau diterapkan kepada para siswa. Paling tidak antara guru dan siswa bisa bertambah wawasannya.
“Jadi dengan saling berbagi ilmu inilah bisa memberikan sebuah inovasi baru dalam memajukan dunia pendidikan. Ini yang kami maksud dengan merdeka belajar yakni lebih berinovasi,” jelasnya. Budayasa juga menyampaikan selama masa pandemi Covid-19 di SMP Dwijendra sudah menerapkan merdeka belajar dengan baik.
“Pihak sekolah juga sudah menerapkan Pendidikan Tatap Muka (PTM) dengan baik yang dibarengi dengan pembelajaran dari rumah lewat daring,” ujarnya.
Kemudian untuk liburan semester ini, walau pun para siswa libur tetap akan dipantau oleh para guru mapel. Paling tidak melakukan diskusi sembari mengisi liburan, apakah ada kesulitan atau tidak selama proses belajar lewat PTM dan daring.
“Jika para guru mapel bisa terus menjalin kedekatan melalui komunikasi atau lainnya dengan para siswa, dan begitu juga sebaliknya. Niscaya tidak akan ada kesulitan para siswa dalam belajar,” imbuhnya.
Budayasa juga menambahkan terkait para siswa yang juga sudah dididik untuk mampu menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari selain bahasa Indonesia dan bahasa Bali.
Bahkan para siswa juga terus dibekali dengan buku saku bahasa Inggris kalau sewaktu-waktu lupa bisa dibuka dan dipelajari. “Dimana semua ini dilakukan untuk mendidik para siswa lebih pandai, sebab kepandaian adalah awal dari kesuksesan,” tambahnya. (sus)