Miliki PLTHM 7.500 Watt, Tukad Bindu Wujudkan Kemandirian Listrik Sekaligus Wahana Edukasi Pengembangan EBT
(Baliekbis.com), Kawasan Obyek Wisata Tukad Bindu terus berkembang sebagai wahana edukasi lingkungan di Kota Denpasar. Beragam perlengkapan turut tersedia, utamanya untuk mendukung pengembangan sektor pendidikan serta kemanfaatan bagi masyarakat dan lingkungan. Setelah sebelumnya memiliki Laboratorium Pertanian atas kerjasama bersama Universitas Mahasaraswati Denpasar, kini Tukad Bindu dilengkapi wahana edukasi Energi Baru Terbarukan (EBT) berupa Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Mikro yang telah diresmikan bertepatan dengan HUT ke-2 Tukad Bindu, Sabtu (23/3).
Pembina Yayasan Tukad Bindu, IB Rai Adnyana saat diwawancarai disela peresmian menjelaskan bahwa Tukad Bindu secara berkelanjutan tersus berinovasi. Dimana, kawasan ini tidak hanya menjadi sebuah destinasi wisata batu perkotaan, melainkan dapat menjadi kawasan terpadu untuk mendukung sektor pendidikan dan penelitian. “Kawasan Tukad Bindu kedepan diharapkan dapat menjadi kawasan terpadu dalam mendukung kemajuan dunia pendidikan, khususnya laboratorium penelitian,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, PLTHM ini merupakan hasil kerjasama antara Yayasan Tukad Bindu bersama Politeknik Negeri Bali dalam pengembanga dunia pendidikan. Dimana, PLTHM ini diberi nama HENI Mikro yang merupakan singkatan dari Harmoni Energi Nusantara Indonesia sebagai implementasi dari konsep pembangunan berbasis Tri Hita Karana. “Untuk selanjutnya kedepan akan dijadikan Laboratorium Lapangan bagi mahasiswa Polikteknik Negeri Bali dan menjadi PLTHM pertama di Denpasar,” ujarnya.
Adapun PLTHM dengan satu unit kincir angin yang dikerjakan oleh tenaga lokal Bali ini merupakan sebuah inovasi guna mendukung pengembangan Ekonomi Baru Terbarukan (EBT) yang merupakan program pemerintah pusat. Dimana, dengan kapasitas yang mencapai 7.500 Watt atau setara dengan 7,5 KVA ini sudah melebihi kebutuhan di kawasan Tukad Bindu. “Inovasi ini tidak memerlukan bahan bakar, hanya perawatan ringan, dan mampu menyediakan energi baru terbarukan sebagai wahana edukasi bagi masyarakat dalam hal energi ramah lingkungan,” ujarnya.
Kedepanya pihaknya akan terus melaksanakan pembaharuan dalam hal pengembangan EBT, sehingga kebutuhan energi listrik dapat berlangsung selamanya namun tetap mengedepankan energi ramah lingkungan. “Dengan inovasi ini kami ingin menggugah generasi muda untuk aktif berinovasi untuk memanfaatkan potensi alam yang ramah lingkungan tepat guna,” paparnya.
Sementara, Kepala Dusun Banjar Ujung Kesiman, I Gusti Agung Ari Rai Temaja sangat mengapresiasi inovasi energi baru terbarukan berupa PLTHM ini. Dimana, kedepanya diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan ketersediaan listrik sepanjang masa bagi masyarakat dengan tetap mengedepankan energi ramah lingkungan. Ehingga kemandirian listrik dapat diciptakan selain sebagai laboratorium pengembangan EBT di Kota Denpasar.
“Kami sangat menyambut baik inovasi PLTHM ini sebagai wahana edukasi kepada masyarakat tentang Energi Baru Terbarukan untuk mendukung program pemerintah pusat dalam menciptakan energi ramah lingkungan, uatamanya kemandirian enegeri listrik,” pungkasnya. (ags)