Minggu, Musorprov Perbasi Bali
(Baliekbis.com), Tidak terasa sudah empat tahun IGN Oka Darmawan menahkodai (Ketua Umum) Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Bali. Tepatnya, masa bakti kepemimpinan mantan Asisten III Setda Badung itu, akan berakhir pada 15 Agustus 2017 mendatang.
Tanpa mau berlama-lama menunggu, pemilihan ketua umum baru pun dimajukan dua hari. Artinya, Minggu (13/08/2017) akan digelar Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov). Bahkan sudah disusun kepanitiaan Musorprov yang diketuai Agus Kabinawa serta Sekretarisnya Fauzi Santoso. ”Intinya, Musorprov Pengprov Perbasi Bali sudah siap digelar, tempatnya aula pertemuan kantor KONI Bali,” kata Oka Darmawan kepada awak media, Kamis (10/08/2017). Lantas, apakah percepatan Musorprov ini, ada indikasi Oka Darmawan akan meninggalkan Perbasi Bali? Ditanya begitu, Oka Darmawan berkilah, apa yang dilakukan itu sebagai salah satu upaya tertib administrasi organisasi. ”Memang Perbasi Bali masih punya hajatan penting seperti Porprov Bali XIII di Gianyar September mendatang. Logikanya memang harus kita tuntaskan dulu Porprov itu, apalagi memang dimungkinkan perpanjangan kepengurusan selama enam bulan ke depan. Tetapi, jika waktunya memungkinkan dilakukan Musoprorv, kenapa harus ditunda-tunda,” tegas Oka Darmawan.
Terkait pemilihan ketua umum baru, Oka Darmawan menyerahkan sepenuhnya kepada sembilan (9) Pengkab/Pengkot selaku pemilik votter (suara). Artinya, jika dipercaya kembali memimpin Perbasi Bali dalam empat tahun ke depan, dirinya mengaku siap meski tantangannya sangat berat karena berhadapan dengan PON XX di Papua. Pun, sebaliknya jika harus diganti dengan figur yang lebih mumpuni, Oka Darmawan juga siap mendukung penerusnya demi kemajuan dunia perbasketan Bali. Hanya, dua hari menjelang Musorprov digulirkan, belum ada satu pun figur yang muncul untuk bersaing berebut kursi Ketua umum Perbasi Bali. Bahkan, dari beberapa sumber yang dipercaya, Musorprov nanti hanya formalitas karena Oka Darmawan dipastikan akan dipertahankan. Terlebih, selama 4 tahun kepemimpinannya, untuk pertama kalinya tim basket putri Bali membuat sejarah lolos PON XIX tahun 2016 di Jabar, setelah lebih dari 30 tahun dalam penantian. ”Tapi kesuksesan membuat sejarah bagi tim putri Bali, belum sepenuhnya bisa memenuhi ekspektasi masyarakat basket Bali yang sangat berharap bisa meraup medali PON untuk kali pertama,” kata Oka Darmawan. ”Sayang waktu itu kita (Bali) ketemu Jawa Tengah (Jateng) di babak knock out (babak 8 besar), dimana Jateng akhirnya jadi juara (meraih emas). Saya belum bisa melupakan duel sengit di Bandung itu, apalagi kita dalam sisa 4 menit masih sempat memimpin,” kenangnya. Hanya, Oka Darmawan mengaku sedikit terobati dengan kegagalan meraup medali di PON XIX. Obat itu tidak lain karena dua pemain PON Bali, Kadek Pratita Citta Dewi yang akrab dipanggil Tata dan Regita Pramesti masuk Timnas Indonesia yang akan berlaga di SEA Games Malaysia dalam waktu dekat ini. ”Pastinya saya bangga, sebab DKI saja yang mendapat perak di PON kemarin, hanya satu pemainnya terpilih masuk Timnas,” pungkasnya. (ibg)