Mojo Batik Festival 2019, Tumbuhkan Minat Masyarakat Gunakan Batik
(Baliekbis.com),Event Mojo Batik Festival (MBF) dengan tema “Sisik Gringsing TribuanaTungadewi” yang akan berlangsung 19-25 November ini diharapkan selain bisa melestarikan batik sebagai warisan leluhur, juga mengajak masyarakat melestarikannya.
MBF mengangkat filosofi memiliki suatu gambaran keseimbangan, kemakmuran dan kesuburan serta keindahan pada masa kerajaan Majapahit di bawah kepemimpinan Tribuana Tunggadewi. Menurut Irma Lumiga sebagai pengusaha yang berkecimpung 19 tahun di bidang fashion yang sudah export ke berbagai negara dan juga sebagai Designer Batik, maka mempunyai kewajiban untuk mengangkat nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia. Salah satunya batik di era kerajaan Majapahit yang ada di Mojokerto.
“Tentunya ini akan menjadi PR bagaimana agar batik ini dilestarikan dan tetap diminati oleh seluruh kalangan masyarakat Indonesia bahkan bisa go international,’ ujar Irma, Senin (18/11/2019). Apalagi banyak negara-negara Asia- Eropa bahkan artis Hollywood menyukai batik Indonesia.
Dan event Mojo Batik Festival 23 November 2019 ini adalah salah satu cara memperkenalkan, menunjukkan bahwa di Mojokerto banyak motif-motif cantik yang selama ini kurang disentuh oleh tangan tangan creative designer.
Dikatakan Irma, di era kepemimpinan Ning Ita sebagai Walikota Mojokerto, para designer dan UKM akan selalu bersinergi untuk kemajuan Mojokerto yang berbudaya dengan menampilkan nilai-nilai kearifan lokal tentunya.
Dalam event MBF para UKM Mojokerto bersama para designer Irma Lumiga, Dwico, Diana Couture akan menunjukkan suatu karyanya yang akan menjadi persembahan yang spectacular bagi seluruh masyarakat Mojokerto dan sekitarnya serta para undangan.
Irma Lumiga adalah Fashion Designer dan Enterpreneur yang merintis usahanya sejak Februari 1999 di Bali.
Lahir di Banyuwangi dan tumbuh besar di keluarga perkebunan, Irma melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Surabaya dan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di tahun 1997.
Selama hampir 20 tahun, usahanya telah berkembang pesat dan saat ini telah memperkerjakan lebih dari 125 karyawan. Lumiga sendiri adalah perusahaan garmen expor yang telah memproduksi pakaian berkualitas tinggi untuk pasar global dengan harga yang kompetitif dan kapasitas produksi hingga 9.000 pcs per bulan.
Ia telah mengekspor produknya ke berbagainegara seperti Australia, Perancis, Inggris dan Amerika. Sejak 2013, ia mengembangkan bakatnya untuk merancang pakaian dari Batik Banyuwangi. Lumiga Batik adalah brand yang dirancangnya khusus dengan konsep kreatif. Beberapa konsep rancangannya terinspirasi untuk mengangkat budaya
luhur dalam batik dengan tetap mempertahankan filosofi yang terkandung dari setiap motifnya.
Sementara Designer Dwico di ajang Mojo Specta 2019 ini, mengangkat tema “Muda Muda” yang artinya mengajak generasi muda untuk mau berbusana batik. “Dengan style dan gaya anak muda yang kekinian, batik bukan kuno tapi batik adalah kekayaan kita yang wajib kita junjung tinggi dan untuk semua generasi. Untuk itu tugas kami adalah bagaiamana menciptakan busana-busana yang tidak ribet dan bisa diterima kalangan milenial,” paparnya.
Ditambahkan batik Mojokerto yang diangkat adalah motif Sisik Gringsing, style yang flexible dan multifungsi. “Jadi satu item bisa dipakai dengan berbagai look dan style,” ujarnya. (bas)