Momentum Idul Fitri, Hari Pendidikan, Kebangkitan Nasional, dan Lahirnya Pancasila, UPN “Veteran” Yogyakarta Teguhkan Jati Diri sebagai Kampus Bela Negara
(Baliekbis.com), Masih dalam suasana lebaran, keluarga besar civitas akademika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) melaksanakan kegiatan Halal Bi Halal secara virtual, Senin (17/5/2021). Dalam kesempatan itu, Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si. selaku Rektor UPNVY mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah atau 2021 Masehi. Selamat merayakan hari kemenangan, setelah selama 30 hari berpuasa di Bulan Ramadan melebur dosa dengan menahan haus dan lapar. Dan, teriring pula, dengan segala kerendahan hati, Rektor menghaturkan Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin, semoga segenap civitas akademika UPNVY bisa menjadi manusia yang suci dari dosa dan kembali kepada fitrahnya di Hari Raya Idul Fitri ini. “Umat Islam selama satu bulan penuh menunaikan ibadah puasa di Bulan Ramadan.
Dengan berbekal spiritualitas Ramadan, mari kita jadikan momentum Idul Fitri untuk menguatkan tekad saling melebur dosa di antara kita dengan saling memaafkan. Menguatkan niat untuk menebar kasih sayang dengan saling bersilaturahmi meski fisik kita tidak dapat bertemu karena terhalang jarak, dan demi mendukung upaya pemerintah dalam memerangi Covid-19 untuk tidak berkerumunan,” ujarnya. Rektor menuturkan, ini merupakan tahun kedua acara silaturahmi di lingkungan UPNVY dilaksanakan secara online, seperti tahun lalu. Hal ini mengingat Pandemi Covid-19 yang memang belum berakhir. “Untuk tahun depan, semoga silaturahmi dan Halal Bi Halal bisa digelar secara luring. Semoga Pandemi Covid-19 segera berakhir dan kehidupan kembali normal seperti sedia kala. Namun, walaupun tangan kita tidak bisa saling berjabat, tentunya ini tidak mengurangi niat tulus kita bersama untuk saling memaafkan kesalahan satu sama lain. Baik itu kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja,” ungkapnya.
Kegiatan Syawalan dengan tema “Silaturahmi Era Pandemi Teguhkan Kembali Pancasila dan Kampus Bela Negara” ini, diikuti oleh 600 peserta yang terdiri dari pejabat struktural kampus, ketua atau kepala lembaga, dosen, tenaga kependidikan (tendik), dan bagian administrasi dan umum lainnya di lingkungan UPNVY. “Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi komunikasi kita tetap bisa bersilaturahmi bertatap muka meski secara virtual. Karena bagaimanapun, kebersamaan dan silaturahmi inilah yang akan melahirkan energi, motivasi, dan meningkatkan sinergitas,” imbuhnya.
Rektor menyampaikan, Hari Raya Lebaran tahun ini terasa istimewa bagi UPNVY karena berdekatan waktunya dengan Hari Pendidikan (2 Mei), Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei), dan Hari Lahirnya Pancasila (1 Juni). “Sebagai kampus yang didirikan oleh para pejuang veteran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tentunya UPNVY harus semakin meneguhkan jati dirinya sebagai Kampus Bela Negara dan yakin Pancasila sebagai ideologi negara. Selain juga harus cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, rela berkorban, dan memiliki kemampuan awal bela negara,” terangnya. Rektor mengharapkan, Hari Raya Lebaran 2021 ini bisa menjadi momentum bersama untuk meningkatkan kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial. Sebab, selain intelektualitas yang berbasis pada kompetensi akademik, segenap civitas akademika UPNVY juga harus memiliki solidaritas sosial kepada sesama sebagai salah satu implementasi bela negara.
Menurut Rektor, ketaatan terhadap himbauan dan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, dalam usahanya untuk memutus mata rantai transmisi Covid-19, juga merupakan salah satu perwujudan dari semangat bela negara. “Seperti disiplin, patuh, dan taat menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) Pengendalian dan Pencegahan Penularan dan Penyebaran Covid-19. Yakni Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan Menyemprotkan hand sanitizer, dan Mencegah kerumunan dengan Menjaga jarak dan Membatasi mobilitas dan interaksi (3M). Maupun 3T yaitu Testing (pemeriksaan dini), Tracing (pelacakan), dan Treatment (perawatan),” jelasnya Selanjutnya, Ikrar Syawalan dibacakan oleh Dr. Jatmika Setiawan, MT. selaku Perwakilan Dosen, dan Jamhari, S.Sos selaku Perwakilan Tendik. Ikrar Syawalan diterima oleh Prof. Didit Welly Udjianto, MS. selaku Perwakilan Kampus UPNVY. Tahun 2021, Hari Raya Idul Fitri bersamaan dengan peringatan Kenaikan Isa Al Masih.
Ini merupakan sebuah peringatan keagamaan yang istimewa dan langka terjadi dimana dalam satu hari terdapat dua perayaan hari besar bagi dua agama yang berbeda. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya peristiwa langka ini bisa menjadi momentum untuk mempererat toleransi antar umat beragama di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sementara itu, Dr. Waharjani, M.Ag Dosen Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dalam siraman rohaninya membagikan pengalamannya tentang bagaimana meraih hidup bahagia yang sesuai dengan ajaran dan tuntunan Islam. Tujuan setiap muslim adalah bisa melindungi dan menjauhkan keluarganya dari siksa api neraka, dengan cara membangun sebuah keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Raihlah keselamatan yang kekal di akhirat tanpa melupakan kebahagian hidup di dunia. Ambillah teladan dari para pendahulu kita sekaligus selalu mendoakan mereka, seperti salah satu pendiri UPN “Veteran” Alm. Prof. Drs. H. R. Bambang Soeroto (92 tahun) yang tutup usia pada Sabtu (17/4/2021) lalu.
Beliau adalah pahlawan yang telah membawa dan mengawal UPN “Veteran” hingga menjadi universitas beridentitas bela negara yang unggul, berkualitas, inovatif, terdepan, berdaya saing, dan mampu berkontribusi dalam pembangunan masyarakat Indonesia. “Seseorang bisa dikatakan tentram, sejahtera, dan tenang hidupnya jika memiliki 3 hal yaitu rezeki yang lapang, badan yang sehat, dan kehidupan yang rukun dan damai. Semua bisa dicapai, salah satunya jika kita bisa menjaga solat, sebab solat itu adalah penukar bagi surga, dan penghalang dari api neraka,” terangnya. Selain itu, imunitas tubuh di saat Pandemi Covid-19 ini harus dijaga dengan baik agar tidak mudah terserang penyakit. Waharjani memberikan kiat yang dia sebut dengan CERDIK. Yakni, Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rutin berolahraga, Diet dengan berpuasa sunnah, Istirahat yang cukup, dan Kelola stress hindari marah perbanyak sabar. Waharjani menutup tausyiah dengan sesanti (semboyan) Bela Negara dari seorang Pahlawan Nasional Indonesia Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara 1 atau Raden Mas Said (1725-1795), yang mendapat julukan Pangeran Sambernyawa.
Tri Dharma yang mendasari perjuangannya melawan Penjajahan Belanda selama 16 tahun. “Yaitu Mulat sarira angrasa wani (kenalilah dirimu sendiri dan jadilah kuat dan pandai), Rumangsa melu handarbeni (anggaplah milik negara juga milikmu, dan Wajib melu hangrungkebi (kewajiban untuk siap sedia membela kepentingan negara),” tuturnya. Jadikan momentum Halal Bi Halal ini sebagai pengingat tiga hal yaitu Jaga Mulut (Jamu), Jaga Hati (Jati), dan Kendalikan Diri (Kendi). Silaturahmi itu terkait dengan 5T. Orang yang bersilaturahmi itu Ta’aruf, bisa saling mengenal satu dengan yang lain. Kedua Tafahum, saling memahami. Ketiga Tasawuf, toleransi dalam moderasi beragama. Keempat Taawun, tolong menolong dalam kebaikan. Dan kelima Takaful, jaminan orang yang bersilaturahim akan mendapatkan manfaat seperti dipanjangkan umur, ditambahkan dan diberkahi rezeki, dan dijauhkan dari marabahaya. (ist)