Motivasi Siswa Jadi Entrepreneur, MPLS di SMK PGRI 3 Denpasar Datangkan Ajik Krisna
(Baliekbis.com), Terobosan terus menerus dilakukan SMK PGRI 3 Denpasar dalam meningkatkan kualitas dan mutu siswanya. Bahkan dalam kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) tahun 2022 ini, ratusan siswa baru selain dibekali pengenalan tentang lingkungan sekolah, juga diberi motivasi agar semangat belajar dan bisa jadi wirausaha tangguh kelak.
“Kami sengaja datangkan Ajik Krisna yang sudah terbukti sukses merintis usaha dari kecil hingga besar seperti sekarang ini agar siswa yang kelak terjun ke dunia usaha ada semangat dan termotivasi seperti apa yang dilakukan Ajik Krisna,” ungkap Kepala SMK PGRI 3 Denpasar Drs. I Nengah Madiadnyana,M.M., Senin (11/7) saat membuka kegiatan MPLS di sekolah tersebut.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan talkshow dimana Ajik Krisna mengungkapkan pengalamannya dan siswa diberi kesempatan bertanya tentang wirausaha. Dalam MPLS tersebut, Madiadnyana minta agar siswa mengikutinya dengan sungguh-sungguh. “Saya berharap anak-anak belajar dengan sungguh-sungguh dan tekun. Sebab kalau tak dilakukan serius maka takkan berhasil,” jelasnya.
Terkait penerimaan siswa baru kali ini, Madiadnyana mengatakan pihaknya masih membuka kesempatan kepada siswa untuk masuk. “Pendaftaran siswa baru masih kami buka hingga awal Agustus,” jelasnya.
Saat ini siswa yang sudah masuk ke SMK PGRI 3 baru 300-an. Sehingga masih cukup banyak bangku yang tersisa. “Tahun ini kita melepas siswa 700-an. Jadi kita harapkan bisa menerima sebesar itu lagi,” tambah Madiadnyana.
Diakui tantangan sekolah swasta memang tidak ringan, mengingat banyaknya sekolah negeri dan dampak Covid-19 yang mempengaruhi kemampuan orangtua siswa.
Drs. Nengah Madiadnyana, Kepala SMK PGRI 3 Denpasar
Untuk itu, sekolah harus terus meningkatkan mutu dan kualitasnya baik itu menyangkut manajemen, fasilitas belajar termasuk kualitas gurunya. Sebab ketiga faktor ini sangat mempengaruhi proses pembelajaran.
“Tamatan itu ‘BMW’ yakni Bekerja, Melanjutkan dan Wiraswasta. Di SMK terbanyak yang kerja, jadi kalau sampai gak kerja, maka gagal SMK itu,” pungkasnya. (bas)