Muka Udiana: Dana BKK Mentok, Tokoh Nusa Penida akan Temui Bupati Badung
(Baliekbis.com), Mentoknya pencairan dana BKK (Bantuan Keuangan Khusus) yang dimohonkan warga Nusa Penida tak membuat mereka putus asa. Bahkan perwakilan warga segera akan menemui Bupati Badung Giri Prasta untuk memastikan soal bantuan puluhan miliar rupiah yang sudah dicairkan ke Pemkab Klungkung itu.
“Kami tak akan diam sampai di sini. Lihat saja nanti,” ujar salah seorang tokoh dan sekaligus perwakilan warga Nusa Penida, Wayan Muka Udiana usai mendatangi Bupati Klungkung, Kamis (18/10). Muka menambahkan pihaknya masih mengkonsultasikan langkah-langkah lain terkait “terhambatnya” pencairan dana itu termasuk kemungkinan membawanya ke jalur hukum. “Kita lihat perkembangannya nanti. Kami segera akan menemui Bupati Badung dulu,” tegas Muka didampingi rekannya Ketut Ngenteg, mantan Sekretaris DPC PDIP Klungkung.
Sebagaimana diketahui, Muka Udiana bersama puluhan tokoh Nusa Penida terdiri dari prajuru dan bendesa siang itu mendatangi Bupati Klungkung Wayan Suwirta guna mempertanyakan dana BKK yang sudah dicairkan Pemkab Badung melalui Pemkab Klungkung. Dalam pertemuan itu Bupati Suwirta mengatakan berdasarkan aturan, bantuan baru dapat dicairkan jika sudah masuk Sistem Rencana Pembangunan Daerah (Sirenbangda). “Usulan itu tidak masuk Sirenbangda, bagaimana kami mencairkannya,” kata Suwirta saat pertemuan dengan warga.
Menurut Muka Udiana, puluhan warga Nusa Penida sejak 2017 memohon bantuan untuk pembangunan pura dan wantilan kepada Bupati Badung. Bahkan sebagian sudah membongkar bangunan guna perbaikan. Ia khawatir kalau tak segera ada jalan keluarnya, warga akan terganggu dalam melaksanakan upacara. “Jadi kami berharap masalah ini bisa dicarikan solusinya sesegera mungkin,” tambah pria berambut panjang yang berprofesi sebagai konsultan ini.
Ditambahkan warga berani bongkar bangunan lama karena dana yang dimohon sudah cair dan masuk ke Pemkab Klungkung. Namun ternyata dana tak bisa cair. Bupati diharapkan bisa beri solusi agar dana itu diterima warga. “Kami intinya akan terus berjuang bagaimana pura bisa dibangun kembali,” ujar Muka seraya mengatakan ada 42 pura dan bale wantilan yang memerlukan pembangunannya segera. (bas)