Mulai 2021, Prodi D3 Kebidanan Undiksha Diintegrasikan ke FK
(Baliekbis.com), Program Studi D3 Kebidanan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) yang sebelumnya bernaung di Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) diintegrasikan ke Fakultas Kedokteran (FK). Integrasi yang berlaku dari awal tahun 2021 ini tidak lepas dari kesesuaian rumpun keilmuan dan prodi D3 Kebidanan merupakan embiro dari pendirian FK.
Penandatangan integrasi ini berlangsung di Ruang Ganesha I Rektorat, Senin (25/1/2021). Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya Manusia, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Hubungan Masyarakat, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd. Acara tersebut dihadiri pula Kepala Biro Umum dan Keuangan, Ni Luh Wayan Yasmiati, S.H., Wakil Dekan II FOK dan FK, Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) dan Bagian Perencanaan.
Rektor Jampel sempat mengungkapkan keinginan untuk menjadikan prodi D3 Kebidanan sebagai embiro FK sejatinya sudah muncul sejak adanya integrasi dari Pemerintah Provinsi Bali ke Undiksha. Hal ini dinyatakan juga mendapat dukungan dari Gubernur Bali. Hanya saja saat itu Undiksha belum memiliki fakultas Kedokteran, sehingga untuk sementara prodi D3 Kebidanan bernaung di FOK.
Integrasi ini, sambungnya telah berdasarkan kajian dan analisis secara akademik yang telah dilakukan sebelumnya. Maka dari itu tidak ada persoalan, baik dari FOK, Prodi D3 Kebidanan maupun FK. “Semua berpikiran kebaikan. Karena dari kedekatan keilmuannya, kebidanan ada di FK. Sehingga teman-teman di FOk sangat mendukung karena berpikirnya lebih besar adalah untuk kemajuan Undiksha dan kebertahanan prodi kedokteran,” ungkapnya.
Integrasi ini sekaligus menambah program studi di Fakultas Kedokteran yang sebelumnya hanya ada program studi kedokteran dan program studi profesi dokter. Kehadiran prodi D3 Kebidanan diharapkan dapat memberikan kontribusi pada akreditasi di FK yang asesmen lapangannya oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) direncanakan berlangsung pada Desember 2021.
“Karena saat ini FK sedang melakukan akreditasi prodi, yang mana LAM-PTKes akan riil datang ke kita atau asesmen lapangan. Kalau yang daring sudah berjalan. Itu memang kita harus bisa memenuhi persyaratan yang diminta, mungkin student body yang lebih banyak, sudah ada kelulusan dari fakultas itu. Itu artinya dengan saat ini membawa kebidanan dari FOk ke FK, akan banyak membantu dan meningkatkan pemenuhan-pemenuhan tuntutan LAM-PTKes,” sebut Jampel.
Disampaikan lebih lanjut, kebijakan integrasi tentu diikuti penyesuaian terhadap alokasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada kedua fakultas. Ditegaskan, alokasinya diberikan secara proporsional, dengan harapan program-program yang telah dirancang pada tahun 2021 tetap dapat berjalan.
“Termasuk juga alokasi PNBP 2022, tentu ada penyesuaian. Kami di pimpinan menginginkan yang terbaik untuk kedua fakultas ini. Tidak ada merugikan,” tegas Rektor Jampel.
Pada kesempatan tersebut, FOK dan FK diajak untuk terus bersinergi dalam mewujudkan target-target Undiksha kedepan, baik menjadi trend setter dan reputable university maupun mempercepat mewujudkan visi Undiksha menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045. (pem)