Muskerkab PMI Gianyar, Godok Program Kerja 2018
(Baliekbis.com), Melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan yang diemban PMI, bukanlah perkara mudah. Memerlukan partisipasi aktif dari seluruh jajaran PMI baik pengurus, staf maupun relawan. Selain itu yang terpenting juga harus ada dukungan pemerintah dan masyarakat untuk kelancaran program-program PMI. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Pengurus PMI Kabupten Gianyar,dr.Cokorda Gede Wisnu Parta, saat Musyawarah Kerja Kabupaten (Mukerkab) tahun 2018, di Ruang Sidang Kantor Bupati Gianyar, Senin (23/4).
Dalam satu tahun 2017 PMI Kabupaten Gianyar menurut dr. Cok Wisnu Parta telah menuntaskan berbagai kegiatan yang telah diprogramkan baik itu di markas ataupun di unit tanfusi darah. Yang paling banyk menyita perhatian di tahun 2017 adalah ketika terjadi erupsi Gunung Agung yang menyebabkan terjadinya pengungsian besar-besaran keseluruh wilayah kabupaten/kota se-Bali. PMI sebagai organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan menjadi garda terdepan membantu pengungsi yang dipusatkan di lokasi pengungsian di Lapangan Sutasoma, Sukawati.
“ Kami bersama relawan PMI membantu di dapur umum, pemasangan tenda, melakukan kegiatan selter, pemulihan para pengungsi dan lain-lainnya. Tidak hanya itu kami juga beberapa kali membantu pengungsi di tempat penampungan pengungsi di Tanah Ampo dan pos pengungsian Rendang Karangasem bersama PMI Provinsi Bali,” tegas dr. Cok Wisnu Parta.
Dalam menunjang kegiatan PM kata dr. Cok Wisnu Parta, dirinya bersama pengurus dan relawan banyak sekali mengalami kendala mengingat sarana dan prasara yang kurang memadai. Salah satunya adalh mslah gedung atau markas PMI yag tidak representative lagi, alias kondisi gedung yang sudah rusak disana sini. Tidak ada gudang untuk menyimpan barang relief bantuan dalam penyediaan terutama saat-saat terjadi bencana. Kurangnya SDM yang terlatih dan juga kurangnya alat-alat pertolongan pertama dan alat-alt-alat penanggulangan bencana.
Khusus untuk kegiatan unit tranfusi darah, Ketua PMI Kabupaten Gianyar yang juga anggota DPR Gianyar ini menggaris bawahi dengan tegas. Menurutnya masih kurangnya jumlah donor sukarela untuk tahun 2017, dimana baru sebanyak 1.762. belum bisa memenuhi kebutuhan darh yng ada di Kabupaten Gianyar dari permintaan darh pada tahun 2017 sebanyak 8.700 kantong. Sedangkan dari UTD PMI Kabupaten Gianyar hanya bisa memenuhi 5.687 kantong. Ketidaktersediaan gedung yang memadai agar dapat menjamin mutu keamanan produk darah yang perlu menerapkan pedoman CPOB yang mensyaratkan adlah gedung yang memadai untuk memperkecil rsiko terkontaminsi.
Hal senada juga ditegaskan oleh Wakil Ketua PMI Provinsi Bali dr. Gusti Lanang Made Rudiartha MHA, dalam menjalankan program kegiatan PMI dukungan sarana dan prasarana, SDM, dan lain-lainnya sangat penting. Sedangkan PJ. Bupati Gianyar yang diwakili oleh Kadiskes Kabupaten Gianyar dr. I.A Cahyani Widyawati mengatakan Musyawarah Kerja Kabupaten (MUkerkab) setiap akhir tahun merupakan suatu bentuk petanggungjawaban dari PMI Kabupaten Gianyar dan hal ini mutlak harus dilakukan dalam rangka memberikan rasa kepercayaan masyarkt akan keberadaan PMI Kabupaten Gianyar.
Sementara itu Ketua panitia Mukerkab ,Cokorda Gede Putra Pemayun,SH mengatakan Mukerkab diikuti oleh 35 orng dari pengurus PMI kab. Gianyar, utusan PMI kecamatn dan dari utusan Forum sukarelawan PMI. Tujuan dari Mukerkab adalah menyampaikan evaluasi kerja tahun 2017 dan meyusun rencana kerja di tahun 2018. (eni)