NCPI Bali ‘Great Sharing Session’, Bali Perlu Garap Potensi Domestik Market
(Baliekbis.com), Potensi domestik market perlu menjadi perhatian serius pelaku industri pariwisata khususnya Bali. Sebab market travel ini begitu besar, sementara Bali baru sedikit bisa menggarap peluang itu.
Demikian antara lain terungkap dalam NCPI Bali ‘Great Sharing Session’ yang digelar di Byrd House Sanur, Sabtu (18/11). Reguler event yang diinisiasi NCPI Bali terkait masa depan pariwisata Bali mengangkat tema “Rethinking Our Domestic and International Market Segmentation”. Kegiatan yang menghadirkan dua narasumber pelaku industri pariwisata yakni IB Ngurah Wijaya dan Gede Gunawan dipandu Nyoman Baskara.
Dalam acara tersebut juga hadir para pelaku pariwisata, akademisi serta pengamat pariwisata di antaranya Putu Suasta,M.A., Prof. Sunarta serta Ketua NCPI (Nawa Cita Pariwisata Indonesia) Bali Agus Maha Usadha dan Penasehat NCPI Ketut Ngastawa. Selain domestik market, juga mengemuka pentingnya menjaga “manusia Bali” yang sejatinya menjadi aset utama dalam pariwisata Bali.
Sebagaimana diungkapkan IB Ngurah Wijaya yang melihat aset Bali di pariwisata adalah manusia Bali itu sendiri. “Kalau soal keindahan alam, mungkin banyak yang bagus di tempat lain. Tapi ‘keindahan manusia Bali” ini yang tak ada duanya. Jadi yang ‘indah’ itu manusia Bali dan ini sesungguhnya yang jadi daya tarik,” tambah owner Segara Village Hotel ini.
Ia menambahkan Bali punya karakter tersendiri dengan alamnya yang indah, hasil karya (handycraft) manusianya, spiritualnya juga sifat manusianya. Ini yang membuat Bali ini indah. “Banyak orang asing ke Bali karena di Bali mereka mendapatkan semuanya. Tak ada satupun negara di dunia punya keindahan seperti Bali. “Saya sudah jelajahi hampir seluruh dunia, tak ada yang seperti Bali. Jadi jangan sampai destinasi yang dimiliki Bali ini hilang. Produk itu ada karena ada destinasi. Jadi destinasi ini harus dikelola dengan baik dan dijaga,” tambahnya. “Tolong pertahankan destinasi ini, yang penting bagi Bali adalah orangnya. Sebab orang Bali inilah yang membawa keindahan.
Sementara Expert Digital Marketing
Gede Gunawan mengatakan potensi Bali ini sangat besar. Jumlah trip destinasi di Indonesia sangat besar. Pada 2019 saja mencapai 700 juta kali traveling nusantara. Namun saat covid turun drastis hanya sekitar 200 jutaan. Tahun 2022 ini diprediksi akan balik lagi ke 700 juta kali. Bahkan di 2023 akan naik jadi 1,4 juta kali. “Sayangnya potensi yang begitu besar itu Bali baru dapat 1 persennya saja,” jelasnya.
Salah satu kendalanya pada penerbangan. Karena itu jumlah penerbangan ini yang harus bisa ditingkatkan. Dan pelaku di industri pariwisata juga harus menggarap potensi ini dengan menata destinasi yang ada, di antaranya desa wisata.
Akademisi pariwisata Prof. Sunarta mengingatkan jangan lalai dengan market domestik. Sebab pasarnya sangat besar. “Adanya 10 Bali baru ini menjadi parameter begitu besarnya market domestik ini,” ujarnya seraya menambahkan kalau
di luar negeri yang mereka harapkan dari turis yang datang adalah shoping dan makan. Jadi ini harus diperhatikan oleh Bali.
Ketua Kadin Bali Made Ariandi mengatakan optimis pariwisata akan segera bangkit. Ia juga melihat dampak KTT G20 akan memberi dampak positif bagi pariwisata dan bergulirnya UMKM. “Apalagi pusat sudah memberi sinyal diperpanjangnya restrukturisasi terkait pinjaman yang akan jatuh tempo Maret 2023. Kita juga berharap dapat suntikan dana agar bisa menata infrastruktur setelah dua tahun lebih nyaris tidak terurus,” ujarnya.
Sementara Ketua NCPI Bali Agus Maha Usadha mengatakan pentingnya terus memupuk kolaborasi bersama semua insan pariwisata untuk menggali, membahas isu-isu terdepan dan mencari solusi sebagai masukan.
“Kami melihat perlu mengantisipasi trend ke depan baik domestik dan internasional sehingga bisa menata fasilitas infrastruktur pariwisata dan destinasi yang disiapkan sesuai segmen market secara terstruktur,” ujarnya.
Untuk itu NCPI Bali menginisiasi pertemuan rutin bulanan bersama stake holder pariwisata dan industri terkait dalam kemasan NCPI Bali Sharing Session”.
Acara NCPI Bali Sharing session akan dilakukan sebagai acara berkelanjutan dengan topik bahasan melalui tokoh-tokoh yang relevan dengan subject bahasan nantinya yang akan dijadikan summary sebagai masukan bagi pemerintah dan keseluruhan pariwisata Bali. (bas)