Neni: Hobi Memelihara Anjing Liar
(Baliekbis.com), Hobi memelihara anjing sangat lumrah saat ini. Tapi hobi Neni Ari Suryantini kelahiran Singaraja 20 Mei 1986 memelihara anjing liar terbilang langka, bahkan hingga puluhan ekor. Karena hobinya itu, dirinya pun rela mengeluarkan dana yang terbilang tak sedikit untuk bisa menyediakan kandang hingga memberi makan anjing termasuk perawatan kesehatannya. Anjing yang dipeliharanya pun bukanlah anjing ras maupun anjing rumahan yang memiliki nilai ekonomis, melainkan anjing liar yang kondisinya tidak terawat atau diterlantarkan begitu saja oleh pemiliknya. “Ada 50 ekor anjing liar yang kini saya rawat di rumah, dan semuanya sudah diberikan vaksin,” ucap Neni yang sehari-hari bekerja sebagai staf dosen di IKIP PGRI Bali, Senin (31/7).
Selain mengurus ajing liar yang menjadi hobinya, dirinya juga sewaktu-waktu ikut membantu tim kesehatan hewan untuk ikut memberikan vaksin atau melakukan sosialisasi mengenai bagaimana cara mengatasi penyakit yang mematikan seperti virus rabies. “Karena rasa keperihatinan saat melihat seekor anjing yang kotor dan banyak luka yang dibuang oleh pemiliknya, dari sinilah niatnya untuk memelihara dan merawat anjing tumbuh dan kini menjadi hobinya,” terangnya. Menurutnya, seekor anjing yang kita sayangi atau kita dipelihara dengan baik akan sangat berguna untuk menjaga rumah saat rumah ditinggal dalam keadaan kosong. “Bahkan sudah ada imbauan dari dinas kesehatan hewan kepada masyarakat agar hewan peliaraan seperti anjing dirawat dengan baik, rajin dan rutin diberikan vaksin agar terhindar dari virus rabies,”ucapnya.
Menurut Neni, kesadaran masyarakat dalam memelihara kesehatan hewan peliharan terutamanya anjing dirasakan masih kurang. Selama ini masyarakat hanya tahu anjing peliharaannya sebatas menjaga rumah. Jika anjing peliharaannya sakit, akan dibuang begitu saja tanpa mendapat perhatian sama sekali. “Dengan kondisi tersebut tentu populasi anjing liar jumlahnya meningkat,” imbuhnya. Yang lebih memprihatinkan lagi dengan banyaknya populasi anjing liar menyebabkan mulai bermunculan pedagang penjual daging anjing (daging RW) yang kini dijadikan makanan sehari-hari oleh para penggemarnya. (sus)