“Ngelawar” di Penampahan Galungan, Rai Mantra: Melestarikan Sekaligus Memperkuat Tradisi
(Baliekbis.com), Suasana di kediaman calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Griya Sebasari, Renon, pada Selasa (29/5) terlihat berbeda dari biasanya. Rai Mantra bersama anggota keluarga dan kerabat terlihat asyik “ngelawar” -membuat makanan khas Bali untuk menyambut hari raya Galungan. Tradisi ini dikenal dengan Penampahan Galungan.
Rai Mantra sendiri turut berbaur dan menyiapkan hidangan. Seperti layaknya warga Bali lainnya saat penampahan Galungan, Rai Mantra terlihat ikut “mebat” (mencincang bahan untuk lawar), mengadon (mencampur), hingga mencicipi menu yang disiapkan untuk memastikan hidangan tersebut bagus cita rasanya. Ada lawar bebek, ayam, kerbau, babi, dan menu khas Bali lainnya. Rupanya hal ini sudah menjadi tradisi yang biasa dilakukan di Griya Sebasari saat menjelang Galungan.
“Kalau ngelawar begini sudah biasa, kan sudah jadi tradisi. Bukan kemewahan hidangannya melainkan kebersamaan dan pelestarian pusaka gastronomi Bali ini,” kata Rai Mantra. Menurutnya penampahan adalah momentum persiapan sarana upacara jelang Galungan. Diawali dengan “penyajaan” sehari sebelumnya, dilanjutkan dengan penampahan untuk sarana sesajen.
Kemudian pada hari Galungan diisi dengan persembahyangan. Sehari setelah Galungan diikuti dengan Manis Galungan. “Hal yang paling penting dari semua ini adalah membangun kekeluargaan dan persaudaraan,” kata Rai Mantra. Dia berharap tradisi ini terus lestari bahkan harus dipekuat lagi ke depannya. “Ngelawar” atau “mebat” sangat khas dan hanya ada di Bali. Bagaimana ritual agama melebur bersama kebiasaan-kebiasaan yang hidup sehari-hari. (nwm)