NPL rendah 0,8 Persen, KUR Sudah Dimanfaatkan Oleh UMKM Denpasar
(Baliekbis.com), Tim monitoring dari Dinas Koperasi UMKM Denpasar, Disperindag,Bagian ekonomi , OJK (Otoritas Jasa Keungan) Regional VIII Bali-Nusra dan Bank BRI melakukan monitoring dan eveluasi (monev) terhadap UKM (Usaha Kecil Menengah) Pie Susu Barong di Jl. Nangka, Gang Nuri dan usaha telur asin di Br. Dualang, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara, Jumat (20/4).
Monitoring dan evaluasi UKM penerima KUR tersebut dipimpin Wakil Ketua Monev KUR, Made Erwin Suryadarma Sena didampingi Kabag Ekonomi setda Denpasar Made Sariawan, Kabid UKM, Ngakan Widnyana; Staf Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Regional VIII Bali-Nusara, Heryadi; Marketing Bank BRI Cabang Gajah Mada, Dewa Suta.
Erwin Suryadarma di sela-sela monitoring mengatakan, pihaknya ingin melihat secara langsung sejauh mana KUR yang disalurkan pihak bank dimanfaatkan dengan baik oleh UKM. Dua UKM penerima kredit dari perbankan yang dilihat sudah dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan usahannya. Di mana KUR yang diterima oleh dua UKM tersebut sudah sesuai harapan sehingga usaha yang dijalankan berjalan dengan baik.
”Kami harapkan perbankkan terus memberi bantuan kepada UKM yang ada di Kota Denpasar. Karena permasalahan yang ada UKM kita adalah akses permodalan,’’ kata Erwin Suryadarma. Erwin Suryadarma berharap, pemberian dana KUR kepada dengan bunga murah 7 persen setahun maka UKM-UKM yang ada di Denpasar akan terus bergerak meningkatkan usahannya.
Dulunya UKM yang ada masih mikro dan sekarang adanya bantuan dana, pelatihan termasuk pemasaran akan naik kelas menjadi usaha kecil dan seterusnya. ”Ke depan kita harapkan UKM-UKM yang ada di Kota Denpasar akan tumbuh dan berkembang. Mengingat wirausaha-wirausaha yang ada di Denpasar minimal tumbuh di atas 2 persen. Bahkan sekarang sudah tumbuh lebih dari 3 persen,’’ terang mantan Kadisosnaker Kota Denpasar ini.
Sementara itu, Marketing Bank BRI Cabang Gajah Mada, Dewa Suta mengatakan, sejak KUR diluncurkan tahun 2016 untuk wilayah Denpasar, bahkan salah satu kota penyaluran tebesar yakni Rp 770 miliar sampai Maret 2018 dan jumlah NPL 0,8 persen. Karena Bank BRI merupakan penyalur KUR terbesar nomor satu dengan plafon Rp 941 miliar dari awal KUR diluncurkan.
Menurut Suta, penyaluran KUR dari Januari hingga Maret 2018 pencapaiannya sudah melampui target yalni Rp 514 miliar. Penyaluran KUR khusus dari Bank BRI ini diharapkan tepat sasaran dan bisa mengembangkan ekonomi di daerah dan UMKM. ”Kamai harapkan dengan bantuan dana KUR ini dapat memacu bisnis yang awalnya dari rumah tangga menjadi usaha besar dan mandiri,’’ harap Suta.
Staf Edukasi dan perlindungan Konsumen OJK Regional VIII Bali-Nusra, Heryadi mengungkapkan, plafon KUR yang diberikan kepada pemilik usaha Pie Susu ini plafonnya Rp 400 juta. Usaha Pie Susu ini sudah mampu memproduksi 1.000 kota setiap hari. ”Kalau awal diberikan modal baru bisa memproduksi 700-800 kotak per hari dengan harga Rp 12.000-13.000 per kotak,’’ ucapnya.
Dia menjelaskan, kewajiban pemilik usaha Pie Susu, Ketut Panji Kartika produksi lancar maka setiap bulan yang biasanya membayar angsuran Rp 7,5 juta minta dipotong Rp 15 juta per bulan. Karena usaha Pie Susu ini sudah berkembang bagus sehingga mampu membayar angsuran di atas yang telah ditentukan bank. ”Kita berikan pinjaman dana tahun 2016 untuk mengembangkan usahanya dari home industry menjadi lebih bekembang dan maju,’’ jelas Heryadi.
Pemilik usaha Pie Susu, Ketut Panjit Kartika mengungkapkan, dirinya merintis usaha ini mulai tahun 2008 tanpa karyawan. Seiring berkembangnya usahanya mulai mempekerjakan karyawan sebanyak 16 orang. ”Produksi Pie Susu rata-rata 10.000 biji perhari dengan omzet Rp 12 juta demngan meraup keuntungan 15 persen,’’ tutup Panji Kartika. (win)