Ny Putri Koster Ajak Kaum Ibu Perangi Sampah Plastik Mulai Rumah Tangga
(Baliekbis.com), Ny Putri Suastini Koster selaku Ketua TP PKK Provinsi Bali turun langsung untuk melakukan sinkronisasi dan harmonisasi 10 Program Pokok PKK yang berlangsung di Desa Tajun, Kubutambahan, Buleleng pada Jumat (17/5). Menurut Ny Putri Koster, Tajun merupakan desa kelima di Kabupaten Buleleng yang dikunjunginya langsung untuk mensinkronkan 10 program pokok PKK di tengah masyarakat. Salah satu program adalah gerakan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (HATINya) PKK, di mana halaman rumah mestinya tidak hanya menjadi nyaman dan asri, namun juga memberi manfaat bagi anggota keluarga.
Halaman rumah hendaknya ditata sedemikian rupa dengan berbagai tanaman bermanfaat, seperti di halaman Parahyangan yang bisa ditanami tanaman bunga-bungaan, sedang di halaman dekat dapur bisa ditanami sayur mayur dan bumbu masak. “Halaman rumah hendaknya kita atur layaknya taman, namun memberi manfaat. Kita tanami dengan tanaman bermanfaat. Di samping rumah menjadi asri, kita juga bisa menghemat uang dapur,” ujarnya. Di samping itu, melalui peranan PKK Putri Koster yang juga selaku Nyonya Gubernur Bali mengajak ibu rumah tangga untuk ikut terlibat memerangi sampah plastik.
Dia mengatakan, keberadaan sampah plastik di pulau yang menjadi surganya wisatawan itu, kini sudah dalam taraf mengkhawatirkan. Sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah, maka Tim Penggerak PKK Provinsi Bali memiliki kepedulian tinggi melanjutkan program pemerintah dalam memerangi sampah plastik.”Sosialisasi sudah sering, sekarang kita sedang merumuskan teknis pengelolaan sampah plastik di masing-masing rumah tangga,” ucap Ny Putri Koster. Ny Putri Koster menilai, ancaman sampah plastik yang paling tinggi berawal dari rumah tangga. Mendukung program yang sedang digencarkan Gubernur I Wayan Koster itu, dia akan selalu turun bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya laten sampah plastik.
Bagai gayung bersambut, di sela-sela peninjauan rombongan PKK Provinsi Bali, Perbekel Desa Tajun Gede Ardana menyatakan bahwa pihaknya telah memiliki tempat pengolahan sampah terpadu yang dikelola oleh masyarakat desa sendiri. “Sampah-sampah itu kami beli dari limbah rumah tangga di mana para ibu-ibu ini sudah mengklasifikasikan jenis sampahnya, jadi ketika kami ambil tinggal diolah saja menjadi pupuk,” ujarnya.
Ia menyatakan, pupuk yang dihasilkan selanjutnya dijual kembali kepada masyarakat sebagai pupuk organik perkebunan, mengingat sebagian besar masyarkat Tajun masih berprofesi sebagai petani. Ia menyatakan, semenjak melakukan kolaborasi dengan ibu-ibu PKK terhadap pengelolaan sampah, ternyata memberikan dampak positif bagi Desa Tajun. Di antaranya, memberikan pemasukan bagi desa dengan penjualan pupuk serta penghasilan pada rumah tangga dengan menjual sampahnya, mengedukasi masyarakat terkait bagaimana cara mengelola sampah dan tentunya lingkungan Tajun menjadi bersih, indah dan asri.
Ia berharap, kolaborasi ini akan tetap terjaga, terlebih dengan program Hatinya PKK yang sangat memberikan dampak positif terhadap kehidupan rumah tangga. Sementara itu, selain melakukan peninjauan ke tempat pengelolaan sampah, Ny Putri Koster beserta rombongan juga melaksanakan hal serupa ke tempat percontohan Hatinya PKK, Bumdes Tajun, SD N 1 Tajun dan UP2K Desa Tajun. (ist)