Ny. Putri Koster “Berbakti dan Berbagi” di Karangasem
(Baliekbis.com), Sistem saling melengkapi, saling mendukung dan gotong royong merupakan upaya dan strategi yang harus dilakukan untuk mencapai kesejahteraan dan perubahan hidup di tengah masyarakat. Kondisi sebuah wilayah memang menjadi perhatian yang harusnya segera mendapat penanganan pemerintah, namun dukungan masyarakat juga menjadi faktor suksesnya program dan visi kepala daerah. “Pergerakan Tim Penggerak PKK adalah kegiatan yang meneruskan visi dari Kepala Daerah dalam mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan sejahtera. Kader PKK memiliki tanggung jawab untuk turun dan mengetahui pertama kali kondisi warga dilingkungan wilayahnya. Dari unsur paling bawah akan mengecek kondisi dilapangan kemudian dilaporkan dan selanjutnya ditangani oleh kader Tim Penggerak PKK tingkat atas. Sinergitas ini harus dipupuk dengan koordinasi dan komunikasi yang baik, agar penanganan warga yang sepantasnya mendapatkan perhatian dapat segera dilakukan”, tegas Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster saat memberikan sambutan serangkaian kegiatan berbakti dan berbagi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, di Balai Masyarakat Desa Padang Kerta, Karangasem, Minggu (17/4).
Seperti salah satunya kegiatan “berbakti dan berbagi” kali ini, merupakan kegiatan mensukseskan program pemerintah dalam rangka mensejahterakan rakyat, terlebih saat ini dunia khususnya pulau Bali masih terdampak pandemi Covid-19 yang kesulitan ekonomi masih dirasakan sejumlah pihak, terutama warga yang mengalami putus pekerjaan dan beberapa warga yang masuk dalam kategori membutuhkan bantuan.
“Dalam rangka kita mendukung pengentasan tingkat stunting, kita memiliki peran penting dalam upaya mengurangi jumlah stunting yang ada, karena stunting adalah kondisi bayi yang sulit berkembang, yang dipengaruhi kurangnya daya kerja otak sehingga mempengaruhi pertumbuhan fisik bayi. Hal ini tentu bisa dicegah oleh ibu hamil, dengan cara menjaga kesehatan, memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan si ibu dan jabang bayi, mengurangi penggunaan gadget, dan menjaga pola tidur agar tidak begadang. Hal ini sepele, namun sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan kesehatan si bayi. Meskipun angka stunting di Bali tidak terlalu tinggi, namun sudah menjadi tugas kita sebagai kader Tim Penggerak PKK untuk mengingatkan melalui sosialisasi, memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi yang lahir hingga usia minimal 5 tahun, agar Bali tidak menjadi bagian yang menambah angka stunting di tingkat nasional”, ungkap Ny. Putri Koster.
Pada kegiatan “berbakti dan berbagi” ini, Tim Penggerak PKK Provinsi Bali menyerahkan 1 ton bantuan beras kepada lima puluh (50) orang yang masuk kedalam kategori lansia, ibu hamil, anak-anak kurang gizi, disabilitas dan kader PKK yang masing-masing berjumlah sepuluh orang. Selain beras, juga diserahkan susu dan telur. “Kami serahkan bantuan berupa beras, susu dan telur. Untuk minyak, karena masih tergolong langka, saya mengajak masyarakat Bali untuk kembali memulai mencoba mengolah minyak yang berbahan kelapa. Pandemi Covid-19 ini mengajarkan kita kembali kepada tatanan kehidupan yang lampau, dimana semua kita hasilkan dan olah dengan tangan kita sendiri. Jangan pernah patah semangat untuk menjadi mandiri, karena dengan begitu kita semua akan menjadi individu yang kuat dan tangguh”, imbuh Ny. Putri Koster.
Pendamping Kepala Daerah Bali ini, juga mensosialisasikan betapa pentingnya lingkungan yang bersih untuk menciptakan kesehatan keluarga yang dimulai dari diri sendiri. Untuk itu, Ny. Putri Koster yang dikenal terampil dan cerdas mengajak semua pihak untuk mendukung Peraturan Gubernur Nomor 47 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dan dilanjutkan dengan Keputusan Gubernur Nomor 381 Tahun 2021 tentang pedoman Pengelolaan Sampah. “Mari bersama kita tumbuhkan kesadaran untuk hidup bersih dan bertanggungjawab dengan sampah yang kita hasilkan. Dirumah tangga kita menghasilkan sampah, maka dirumah kita itulah pengelolaan sampah harus dilakukan, karena tidak ada satu orangpun yang senang jika rumah atau wilayahnya dikotori oleh sampah dari tempat lain”, terang Ny. Putri Koster disela sambutan.
Pada kesempatan ini, pihaknya juga mengajak agar para ibu-ibu bahkan bapak-bapaknya juga untuk turut mengatur serta menata halaman rumahnya, memisahkan tanaman obat-obatan, tanaman bahan makanan (sayur dan bumbu dapur) dan juga menyiapkan sedikit lahan untuk menanam tanaman bunga. Tidak lupa, Ny. Putri Koster yang kental mempertahankan warisan budaya Bali juga mengajak semua ibu-ibu yang membuat haturan canang untuk keperluan persembahyangan saat rahinan dan juga hari raya, agar mulai menggunakan/ menyelipkan bunga kasna (edelweiss) dalam tetandingan (susunan bunga di canang). Karena bunga kasna adalah kekayaan alam yang kita temui saat ini yang budidayanya di kawasan Desa Temukus, Besakih, Rendang-karangasem.
Selain itu, bunga kasna yang berwarna putih juga memiliki filosofi sebagai anugerah pemberian dari Dewa. “Cerita bunga kasna yang dipercaya masyarakat sekitar, konon pada zaman dahulu, masyarakat meminta kepada Sang Hyang Widi sesuatu yang indah. Dan tiba-tiba muncul bunga Kasna berwarna putih yang kemudian ditanam di lereng Gunung Agung hingga hari ini”, Ny. Putri Koster menjelaskan.
Di akhir sambutannya, Ny. Putri Koster yang selalu mengingatkan masyarakat bahwa pandemi Covid-19 masih ada dan belum berakhir sekalipun sudh melandai, untuk itu agar masyarakat dari semua kalangan untuk tetap mentaati protokol kesehatan, dan yang paling mudah adalah menggunakan masker, menjaga jarak dan rutin mencuci tangan. Tidak lupa, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali menyampaikan titipan Gubernur Bali berupa beras sebanyak 1 ton yang diperuntukkan bagi masyarakat Karangasem. Beras ini diserahkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Karangasem, dan nantinya diteruskan kepada masyarakat yang memang layak untuk menerima bantuan ini. (pem)