Ny. Putri Koster: Radio itu, Satu Kalimat Sejuta Telinga Mendengar
(Baliekbis.com), Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster berharap para insan radio terus mengembangkan berbagai konten menarik sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi informasi saat ini.
Hal itu disampaikan Ny. Putri Koster saat membuka acara Radio Academy Ke-2 Tahun 2019 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Denpasar, Jumat (22/11).
Harapan itu disampaikan Ny. Putri Koster mengingat radio sebagai penyebar informasi yang mempunyai peran penting dalam sejarah awal perkembangan komunikasi massa di Indonesia tidak ditinggalkan oleh masyarakat sebagai audiens pendengarnya. Apalagi di tengah ketatnya persaingan antar-platform media informasi dan komunikasi pada era internet saat ini.
Perhatian ini diberikan Bunda Putri demikian ia akrab disapa, karena peranan radio yang begitu besar dan penting sebagai media informasi dan hiburan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat.
“Saya sekarang selaku Ketua TP PKK Provinsi Bali sangat membutuhkan peran radio untuk mensosoalisasikan Sepuluh Program Pokok PKK, karena jika kita mendatangi desa-desa di Bali saja kurang efektif. Jadi radio adalah solusi media penyebarluasan informasi yang efektif. Seperti kata orang kalau radio itu “satu kalimat, sejuta telinga yang mendengar”, terangnya.
Selain kehadiran radio sangat dibutuhkan masyarakat, menurutnya radio sebagai media informasi dan hiburan memiliki kelebihan sebagai keunikan tersendiri yang telah melekat sejak awal kemunculannya. Yakni informasi serta hiburan yang disampaikan kepada khalayak dapat berlangsung dalam waktu seketika (real time) dan bersamaan walaupun di tempat yang berbeda dan terpencar.
Kemudian radio juga dapat dinikmati secara santai tanpa harus meninggalkan aktivitas lain. Artinya dapat dinikmati di berbagai tempat dan situasi. Di samping itu karakter radio yang mudah didapat, gampang dibawa ke mana saja dengan bentuknya yang sederhana, terlebih dengan kemajuan teknologi membuat radio sudah menjadi bagian pelengkap dari handphone menjadikan radio sebagai primadona.
Maka terkait Radio Akademy kali ini, ia berharap dapat memberikan dampak positif bagi kelangsungan radio yang ada di Bali. Mulai dari segi peningkatan kualitas penyiar dan konten, serta meningkatkan wawasan bagi para peserta Radio Academy melalui berbagai pengetahuan yang dibagikan oleh sejumlah narasumber berkompeten.
Sementara itu, Ketua PD PRSSNI Bali Komang Agus Satuhedi mengatakan bahwa kegiatan Radio Akademi kali diikuti 75 peserta dari 70 stasiun radio yang ada di Bali. Para peserta ini akan mengikuti pelatihan selama tiga hari.
Ia mengungkapkan bahwa latar belakang pelaksanaan kegiatan ini adalah bagaimana lembaga penyiaran radio mampu menghadapi tantangan global dan makin ketatnya persaingan antarmedia saat ini. Ditambah lagi dengan bermunculannya berbagai media alternatif akibat yang juga ikut mengubah pola konsumsi masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan informasi dan hiburan.
Untuk itu, Radio Academy yang mengambil tema “Riset dan Radio Programming, Upaya Penguatan Industri Radio di Bali”, diharapkan dapat menciptakan program-program yang unggul dan berdaya saing tinggi sesuai kebutuhan masyarakat dan industri.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua KPI Pusat, Ketua KPI Daerah Bali, Ketua Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Ketua Parisadha Hindu Dharma Provinsi Bali serta undangan lainnya. (ist)