Ny. Putri Suastini Koster: Cegah Kerumunan, Jam Buka Pasar Tradisional Jangan Dibatasi
(Baliekbis.com),Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengatakan pasar tani yang diselenggarakan saat ini menjadi hal yang sangat positif dan patut diapresiasi. Untuk itu perlu melibatkan lebih banyak petani yang turut serta agar semakin bervariasi pilihan dagangan yang disiapkan.
“Dengan teknologi, petani juga dapat mempromosikan hasil panennya kepada masyarakat luas. Hal ini merupakan salah satu imbas dari pandemi Covid-19 yang mewabah saat ini, yang mengakibatkan adanya beberapa wilayah yang memberlakukan peraturan jam buka bagi pasar tradisional,” ujar Ny. Putri Suastini Koster saat menghadiri pasar tani “Bali Menuju Organik” ke-4 yang rutin diselenggarakan setiap hari Jumat oleh Dinas Pertanian dan Holtikultura Provinsi Bali, di areal kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Jumat (3/7).
Dikatakan sebaiknya pasar tradisional tidak dibatasi jam bukanya, karena secara tidak langsung akan mengakibatkan bertumpuknya kerumunan akibat pembeli yang datang ke pasar saat jam yang sudah ditentukan. “Namun jika pasar tradisional tidak ditentukan jam bukanya, maka pembeli pun akan datang pada jam yang tidak terbatas, sehingga dapat menghindari kerumunan,” ujarnya..
Ny. Putri Koster juga mengingatkan pola untuk belajar menabung beberapa persen dari penghasilan yang kita dapatkan, sehingga terjadi wabah seperti saat ini kita semua akan siap dalam menghadapinya. Pihaknya mengajak agar semua pihak mengikuti anjuran dan imbauan pemerintah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan di manapun berada. Karena pada hakikatnya imbauan yang dikeluarkan semata-mata untuk kepentingan bersama dan untuk keselamatan semua pihak.
Di pasar, pembeli dan petani langsung bertemu untuk membeli hasil-hasil pertanian. Diupayakan harganya murah, karena urusan perut jadi kebutuhan primer yang saat ini sangat diperlukan. Meski di tengah keramaian pasar, hendaknya tetap mengutamakan protokol kesehatan, jaga kesehatan dan jaga jarak fisik, agar kerumunan tidak menjadi peluang kita tertular virus corona.
Ny. Putri Suastini Koster mengatakan pemerintah harus ada ketika masyarakat membutuhkan, tetapi pemerintah juga harus mengedukasi mengajak masyarakat secara umum mandiri, kreatif di masa saat ini, selalu ada jalan untuk kita saat ini. “Bukan berarti kita harus diam di rumah tanpa harus memikirkan cara mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup, petani dan kita semua harus berdiam diri di rumah, tetapi kita harus memiliki inovasi dalam meneruskan hidup dan menghasilkan uang di masa pandemi ini, tetapi harus tetap mengutamakan protokol kesehatan,” tegasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan sesuai arahan Gubernur Bali untuk terus memberikan peluang bagi para petani untuk dapat bertemu langsung dengan konsumen, sehingga harga jual mereka akan seimbang dengan jerih payah semasa menanam dan merawat hasil kebun mereka.
Dengan demikian pasar tani ini akan dilakukan secara rutin setiap hari Jumat, dan warga sekitar yang ingin langsung berbelanja dari tangan pertama (petani) bisa langsung datang dan berbelanja di pasar tani yang di selenggarakan di areal kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya memfasilitasi bagi petani untuk bertemu dengan konsumen secara langsung, karena selama ini petani mengalami kesulitan dalam pemasaran. “Saat ini salah satu kendala petani mengalami kesulitan dalam pemasaran karena hotel dan restoran sebagian besar tutup akibat pandemi, sehingga kegiatan pasar tani ini disambut baik oleh para petani binaan Dinas,” tegas Wisnuardhana.
Kegiatan ini juga diisi dengan penyerahan bibit cabai, bibit terong dan bibit tomat kepada Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten/Kota se-Bali dalam rangka mendukung program HATINYA PKK dan juga P2L (Pekarangan Pangan Lestari). Nampak juga dilakukan Penggak PKK secara mendadak yang diprakarsai oleh Ny. Putri Suastini Koster dengan membeli bahan kebutuhan pokok di pasar tani, yang kemudian disiapkan dan dibagi kepada beberapa staf Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. (pem)