Ny. Putri Suastini Koster: Perempuan Harus Berani Bicara dan Mengeluarkan Gagasan yang Positif dan Membangun
(Baliekbis.com), Bulan April mengingatkan kita kepada Pahlawan Nasional Raden Ajeng Kartini. Selain sebagai emansipasi yang memberikan motivasi dan inspirasi membangun di kala dirinya sedang berada dalam kebimbangan karena harus memilih keinginan untuk melanjutkan pendidikan atau mengabdi kepada orangtua (lantaran harus menikah dengan pria yang dijodohkan), R.A Kartini yang mempunyai seorang teman dari Belanda, memilih menuangkan ide dan gagasan turut membangun bangsa melalui pena dan tulisan. Hal ini disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster saat dialog “Perempuan Bali Bicara”, di Studio Bali TV, Jumat (8/4).
“Semangat R.A Kartini itulah yang perlu kita ingat dan gunakan sebagai pemacu untuk berkarya dan ikut serta dalam pembangunan bangsa dan daerah masing-masing. Perempuan masa kini harus berani berbicara dan mengeluarkan gagasan yang bersifat positif dan membangun. Jangan pernah kita berdiam diri, karena diam hanya mendatangkan kekecewaan dan kemunduran,” ungkap Ny. Putri Koster.
“Peran perempuan dalam keseharian menjadi ibu rumah tangga terkadang tidak terlihat oleh sebagian orang. Karena masih dianggap bahwa diam di rumah tidak menghasilkan sesuatu. Padahal pada kenyataannya peran ibu rumah tangga itu sangat berat, di samping dia mengurus suami, mertua, anak-anak yang harus dikawal pendidikan karakternya sejak dini, seorang ibu rumah tangga juga harus pintar membagi waktu untuk bermasyarakat (mebraya) di desanya. Memang pekerjaan ibu rumah tangga tidak menghasilkan uang, tetapi mereka dibebani kewajiban untuk mampu melahirkan generasi yang cerdas, berkualitas, berbudaya dan berkarakter,” imbuh Ny. Putri Koster.
Pada kesempatan ini, Ny. Putri Koster juga mengatakan tidak ada salahnya seorang perempuan ikut ambil bagian dalam menopang perekonomian keluarga (berkarir), namun harus tetap diingat bahwa selepas jam kerja dan saat kembali lagi ke rumah, dia tetap adalah seorang istri dan seorang ibu yang tidak boleh melupakan kewajiban domestiknya.
Dengan mengangkat tema “Implementasi Semangat Kartini Menuju Bali Era Baru”, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang dikenal sangat cerdas dan menginspirasi banyak pihak berharap agar semangat dan inspirasi Raden Ajeng Kartini mampu ditiru agar terus memotivasi setiap langkah dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia dan ikut serta dalam pembangunan daerah.
Tim Penggerak PKK Provinsi Bali dengan sepuluh (10) program utamanya, dibagi menjadi dua kegiatan yakni aktif dalam sosialisasi dan kegiatan aksi sosial. Sosialisasi dilaksanakan secara berkelanjutan tidak hanya offline atau bertatap muka dengan masyarakat dan para kader, namun saat pandemi Covid-19 mulai melanda dunia dan membatasi pertemuan, Tim Penggerak PKK Provinsi Bali aktif melaksanakan kegiatan sosialisasi melalui media elektronik, baik itu televisi maupun radio.
“Dengan menggunakan media elektronik, kita dipermudah untuk menyampaikan program ke seluruh Bali. Karena dengan media televisi dan radio, ratusan bahkan jutaan masyarakat Bali dapat mendengarkan sosialisasi program PKK yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan.
Komunikasi merupakan kunci utama menjaga hubungan dengan orang lain, oleh karenanya mari di jaga cara berkomunikasi. “Komunikasi itu sangat penting untuk kita jaga agar tidak memunculkan kesalah pahaman. Selain mempererat, komunikasi juga bisa membuat hubungan renggang, sehingga sudah selayaknyalah kita sama sama belajar untuk melakukan komunikasi yang baik, benar dan beretika. Dan apabila kita cerdas berkomunikasi, satu masalahpun akan mendapatkan solusi. Selebihnya dengan membaca kita akan mampu menggenggam dunia, dan dengan menulis kita akan mampu merubah dunia dengan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang kita miliki,” tegas Ny. Putri Koster.
Saat ini perjuangan bukanlah dengan bambu runcing dan keris, namun berjuang dengan ide, gagasan, kata-kata dan pena. Dan melalui tulisan yang beretika maka akan melahirkan pondasi dan landasan yang kuat dalam berkomunikasi. Kekuatan perempuan adalah membagi waktu agar anak-anak tidak kehilangan jati diri, karena kesejahteraan yang ingin kita capai harus dipahami, tidak hanya dunia dan harta. Karena dalam keluarga dan terutama dalam diri kita (jiwa) membutuhkan perhatian dan sentuhan.
Sementara Ketua LSM Bali Sruti Luh Riniti Rahayu mendukung apa yang disampaikan oleh Ketua TP PKK, karena melalui etika menulis bisa mengekspresikan kemajuan yang ingin disampaikan. Selain itu dengan berkomunikasi juga akan mendapatkan solusi dan ide untuk kemudian bisa dikembangkan. “Perempuan itu harus memiliki landasan dalam beretika, berbudaya, harus cerdas dan penuh kasih sayang. Menjadi contoh baik dan teladan bagi banyak orang merupakan kebanggaan tersendiri bagi kita, terlebih di bulan Kartini ini, tentu karakter dan motivasi beliau menjadi panutan untuk kita bisa tiru dalam meniti masa depan,” ungkap Riniti.
“Peran wanita dalam mendidik karakter anak, menjadi pondasi dalam mewujudkan generasi yang berbudaya dan beretika. Dengan membahagiakan keluarga, maka keharmonisan keluarga akan terwujud, dan hal ini adalah tugas utama kita sebagai perempuan. Etika, moralitas, budi pekerti akan menumbuhkan loyalitas dan dedikasi, dan itu hanya akan tumbuh melalui penanaman pendidikan yang tepat, dan tentunya itu akan di dapat melalui perhatian dan sentuhan kasih sayang yang memang sebagian besar di munculkan dari hati seorang perempuan.
Untuk mewujudkan keluarga yang harmonis dan sejahtera, maka perempuan harus mampu menjaga rumah (sebagai pagar bangsa) harus sehat, kuat dan cerdas. Sehingga generasi yang berkualitas akan lahir dari seorang ibu yang berdaya yang tidak hanya memberikan contoh tetapi juga mampu menjadi contoh bagi orang lain. (pem)