Ny. Selly Bantu Ketut Sukaji Kursi Roda
(Baliekbis.com), Ketut Sukaji pemuda asal Desa Padangsambian Klod hanya bisa duduk di kursi roda sembari menempel satu persatu limbah kayu jati membentuk tubuh patung kuda karyanya. Keterbatasan fisik saat musibah kecelakaan yang menimpa pada Tahun 2001 silam dan membuat kedua kaki Ketut Sukaji tidak bisa digerakan. Tidak mau merenung dalam keterbatasan fisiknya Ketut Sukaji memiliki kreatifitas usaha patung dari limbah kayu jati. Hasil karya Ketut Sukaji tidak saja diminati masyarakat lokal, namun juga mampu memikat wisatawan Asia dan Eropa yang mengoleksi karyanya. Kreatifitas Ketut Sukaji juga diapresiasi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra, Kamis (30/11) yang langsung mendatangi tempat kerjanya di Kubu Shop. Ny. Selly yang juga selaku Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar juga menyerahkan bantuan kursi roda kepada Ketut Sukaji. Disamping itu dalam kesempatan sebelumnya Ny. Selly juga menyerahkan bantuan alat kompresor kepada Ketut Sukaji. “Saya tak mau terpuruk dengan persitiwa kecelakaan yang sempat saya alami pada Tahun 2011 dan mengakibatkan patah tulang serta saat ini kedua kaki tak bisa digerakan,” ujar Ketut Sukaji. Lebih lanjut Ia mengucapkan terimakasih kepada Ny. Selly yang telah menyerahkan bantuan kursi roda dan kompresor. bantuan ini sangat bermanfaat dalam melakukan aktifitas dan memudahkan dalam mempercepat pengerjaan usaha patung dari limbah kayu ini. Kreatifitas dari limbah kayu jati ditekuninya sejak Tahun 2011 yang diawali dari melihat limbah kayu jati yang menumpuk dari usaha temannya. Mulai mencoba menempel satu persatu limbah kayu jati membentuk unsur binatang seperti kuda, beruang, elang, kera, badak, kangguru, kepiting, singa hingga ikan. Alumni SMA N 3 Denpasar ini berhasil memikat para wisatwan yang datang ke tempat usahanya di Jalan Gn. Tangkuban Perahu, Banjar Padang Sumbu, Denpasar Barat. Satu buah patung binatang karyanya berkisaran dari harga Rp. 6-8 juta telah tersebar di kawasan Asia dan Eropa seperti Singapura, Korea, Kanada hingga Prancis. Bahan baku limbah akar kayu jati didapat dari para perajin di Denpasar dengan harga 1 pik up limbah jati 500 ribu, untuk ranting jati sebagai bahan dasar pembentukan awal patung didapat dari pulau Jawa dengan harga satu ranting Rp. 10 ribu.
“Saya belajar otodidak dari melihat limbah kayu jati yang diberikan teman saya coba tata satu persatu dan berhasil membentuk berbagai unsur binatang,” ujarnya sembari menempel limbah kayu jati untuk dijadikan patung kuda berukuran 2,20 meter dan tinggi 198 cm yang dikerjakan hingga tiga minggu. Sementara Ny. Selly menyampaikan apresiasi dalam keterbatasn fisik Ketut Sukaji mampu memotivasi diri dan berkarya. Ny. Selly mengharapkan bantuan kursi roda dan kompresor dapat bermanfaat dalam berkreatiftas. “Keterbatasan fisik tak menjadi halangan bagi Sukaji dalam menghasilkan kreatifitas kerajinan patung limbah kayu jati yang mampu memikat para wisatawan mancanegara,” ujarnya. Dalam kesempatan tersebut Ny. Selly juga mengundang Ketut Sukaji yang juga hobi menyanyi ini untuk turut serta dalam kegiatan Hari Disabitas yang akan dilaksanakan pada bulan Desember di Taman Kota Lumintang. (Pur)