Nyalon DPD RI, Purnawirawan Jenderal Optimis KERIS Terpilih
(Baliekbis.com), Ketut Putra Ismaya Jaya, nama ini mulai mencuat jelang perhelatan politik 2019 dengan sebutan “KERIS” maju sebagai calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia untuk daerah pemilihan (Dapil) provinsi Bali. Meski tergolong pendatang baru dalam dunia politik, tokoh ini digadang-gadang akan mampu menjadi senator Semeton Pulau Dewata. Pria yang pernah menjadi kepala cabang salah perusahan multinasional yang bergerak di bidang leasing (pembiayaan kredit) ini dikenal aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan. Salah satunya duduk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ormas Laskar Bali yang memiliki puluhan ribu anggota.
Aktivitasnya dalam bidang sosial kemasyarakatan ini membuatnya memiliki pergaulan luas dari berbagai macam kalangan. Salah seorang sahabat dekatnya, Yudi Janwar Pratama mengaku telah belasan tahun mengenal sosok yang dikenal tegas dan teguh dalam membela nilai-nilai yang diyakininya tersebut. Setelah mengetahui KERIS maju mencalonkan diri sebagai senator, Yudi mengaku terpanggil untuk bergabung sebagai tim pemenangan sahabat lamanya itu.
“Beliau tidak pernah membedakan suku, ras dan agama dalam berteman. Semua bagi beliau dianggap sebagai saudara. Buktinya saya yang beragama muslim, sudah seperti saudara bagi beliau,” ungkapnya. Pengakuan serupa juga disampaikan Komang Didik, salah seorang warga Denpasar. Ia mengaku ikut bergabung menjadi relawan KERIS karena sudah mengenal sosok Ismaya sebagai tokoh muda sangat merakyat dan teguh dalam pendirian dan memegang komitmen. “Beliau sangat identik dengan ciri khas saput poleng dan pakaian poleng merah, putih dan hitam. Itu sudah pasti KERIS (Ketut Putra Ismaya), saya tahu dari Facebook,” tuturnya sembari tersenyum, Sabtu (14/7) di Denpasar.
Bahkan menurut Ketua Penasehat Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Berkarya Bali, Brigjen Pol (Purn) Dewa Bagus Made Suharya, ketokohan “KERIS” terbentuk secara alamiah, dan nama “KERIS” mengartikan simbul budaya dan senjatanya para taja serta kesatria. Mantan Kapolresta Denpasar ini mengaku belakangan sering membaca di media massa ketokohan serta visi misinya. “Saya tahu beliau bisa diandalkan dalam membela hak-hak rakyat. Kenapa berani saya katakan ini karena kita sudah lihat sendiri penggagas berdamainya Ormas Laskar Bali dan Baladika Bali, iya Ismaya atau KERIS. Bukan yang lain. Saya sangat tahu persis komitmen dan sempat bertukar pikiran dengan beliau,” tegasnya.
Jenderal Polisi Purnawirawan Bintang Satu ini meyakini sosok satu ini dipastikan akan melaju ke Pusat, akan bisa berbuatnya banyak untuk daerah Bali. Tanda-tandanya bisa dilihat dari dukungan yang mengalir dari berbagai komponen masyarakat. “Ia adalah salah satu putra terbaik Bali yang memiliki komitmen Nindihin Gumi Bali,” tambahnya. Pernyataan Suharya itu bukanlah isapan jepol semata. Terbukti pernyataan dukungan dari berbagai komponen masyarakat dan tokoh lintas agama memberikan dukungan terhadap pencalonan pria yang dikenal vokal dalam membela taksu Bali ini.
Sementara itu secara terpisah, Ketut Putra Ismaya Jaya mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan berbagai pihak terhadap dirinya. Menurut dia, hal ini tak lepas atas kehendak dan restu dari Ida Betara-Betari Sesuhunan. “Karena jujur, saya ketika menyampaikan keinginan pertama saya maju ke DPD RI, saya lagi tidak punya uang tapi ingin berbuat. MAka pas Piodalan Puncak Karya di Pura Pasar Agung, Gunung Agung saya memohon seandainya saya akan merusak Bali dan menjadi korupsi, mohon Ida Betara Lingsir ring Gunung Agung sampunang ngicen tiyang pemargi, namun len tiyang jagi patut dados ngayah mecikang gumi Bali, icen tiyang pemargi mangde wenten nyarengin tiyang ngayahin gumi Bali,” ucapnya. Hadir dengan 9 program ” Dewata Nawa Sanga”, ia berharap bisa meningkatkan nilai-nilai keragaman berbangsa dan bernegara dalam mempertahankan budaya agama agar jangan sampai tinggal sejarah saja. “Dimana agama Hindu pernah ada di Nusantara ini, bila kita tidak peduli dengan agama kita maka tinggal sejarah saja, dan kita juga harus bisa bertoleransi antar umat beragama yg ada di bali karna kita NKRI. Semoga ini menjadi contoh bagi generasi muda untuk bangkit bersama sama demi Bali yg NKRI,” demikian Ismaya Putra. (suk)