Nyepi di Denpasar Lancar
(Baliekbis.com), Rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Caka 1940 tahun 2018 di Kota Denpasar yang dimulai dari pelaksanaan Melasti hingga Ngembak Geni telah usai dan berjalan lancar. Berbagai kegiatan seperti halnya ogoh-ogoh dan Omed-omedan yang menjadi tradisi unik tahun baru Caka di Kota Denpasar juga telah berlangsung sesuai harapan Dengan demikian melalui sepirit tahun baru caka ini, seluruh masyarakat diharapkan mampu memaknai sebagai ajang introspeksi diri dalam meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sehingga, apa yang menjadi tujuan manusia dalam kehidupan dapat tercapai.
Plt. Kabag Humas dan Protokol Kota Denpasar, IB Mayun Suryawangsa mewakili Plt. Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara saat diwawancarai Senin (19/3) menyampaikan terimakasih kepada semua pihak atas lancarnya pelaksanaan rangkaian hari Suci Nyepi Caka 1940 tahun 2018. “Kepada masyarakat dan semua pihak yang berada di Kota Denpasar dan umat Se-Dharma yang merayakan kami ucapkan terimakasih atas lancar dan suksesnya pelaksanaan Nyepi di Kota Denpasar,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Gus Mayun, perayaan Hari Suci Nyepi tahun 2018 yang bertepatan dengan Hari Suci Saraswati tentu menjadi momen langka dalam pelaksanaan Hari Suci di Bali. Sehingga diharapkan masyarakat mampu memaknai pertemuan kedua rerahinan berdasarkan sasih dan berdasarkan pawukon ini dengan maksimal. “Jadi sebelumnya kita sudah melaksanakan penyamaan persepsi dan menyesuaikan dengan Pararem Desa melalui surat edaran PHDI, sehingga pelaksanaan Nyepi dan Hari Saraswati keduanya tetap dapat terlaksanakan dengan baik,” paparnya.
Pun demikian, pihaknya akan terus mengevaluasi pelaksanaan Nyepi di Kota Denpasar guna memberikan rasa khidmat kepada masyarakat. Sehingga apa yang tertuang dalam Tri Hita Karana sebagai sumber kebahagian umat Hindu dapat tercipta. Seperti halnya Parahyangan yang merupakan bentuk harmonisasi hubungan manusia dengan sang pencipta, Palemahan yang merupakan harmonisasi hubungan manusia dengan manusia lainya, serta pawongan yang merupakan harmonisasi hubungan manusia dengan lingkungan. “Pelaksanaan Nyepi ini merupakan ajang introspeksi bagi umat Se-Dharma sebagai implementasi Tri Hita Karana yang harus tetap terjaga sebagai cikal bakal kebahagian umat,” pungkasnya. (Ags)