Obrolan Santai Bank Indonesia Bareng Media dan UMKM, Trisno Nugroho: UMKM Jangan Mengeluh
(Baliekbis.com), Kepala KPw BI Bali Trisno Nugroho mendorong UMKM agar tetap semangat dan terus berusaha dalam menjalankan bisnisnya.
“UMKM jangan mengeluh, bangun, bangkit dan teruslah berusaha. Saya yakin dengan semangat dan kemampuan yang dimiliki UMKM bisa maju,” ujar Trisno pada acara Obrolan Santai Bank Indonesia Bareng Media dan UMKM di Kantor Bank Indonesia, Denpasar, Kamis (15/6).
Obrolan santai yang mengangkat tema ‘SMES, Paving the Way for Bali Economic Recovery’, dihadiri puluhan wartawan dan pelaku UMKM yang datang dari sejumlah Kabupaten/Kota di Bali itu juga dirangkai dengan perpisahan Trisno Nugroho yang akan mengakhiri jabatannya akhir Juni 2023 ini.
Acara pamitan tersebut selain diisi paparan tentang ekonomi Bali ke depan yang diprediksi akan lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, juga menjadi luapan kesedihan baik dari kalangan media maupun pengusaha yang selama ini begitu dekat dengan BI di bawah komando Pak Tris, begitu kerap ia disapa.
Selama empat tahun sejak 2019 menakhodai BI Bali, Trisno dikenal dekat dengan berbagai kalangan. Bahkan kontribusinya begitu besar dalam mendukung kegiatan media maupun UMKM. Maka tak heran banyak pihak merasa kehilangan ketika mengetahui sosok ramah dan kharismatik ini segera memasuki masa pensiun.
“Meski tak lagi menjabat, jangan lupakan kami, Bali. Kami terbuka 24 jam menerima kedatangan Pak Trisno, mampirlah Pak kalau ke Bali,” ujar sejumlah pengusaha. “Pak Trisno sangat terbuka, bisa dihubungi kapan saja kalau kami perlu konfirmasi berita,” tambah Maya, wartawan salah satu media bernada sedih.
Pada sambutan singkatnya Trisno menekankan pula kepada pengusaha agar berbagi. “Jangan suskes sendiri, berbagilah dengan tetangga, sesama pelaku usaha. Dan jangan ke BI minta bantuan (uang), tapi berusahalah, kami akan siap bantu pasarnya,” pesan Trisno.
Selain kepada UMKM, Trisno yang sangat peduli dengan petani ini juga mendorong agar berproduksi dengan baik. Kalau produksinya sudah bagus, pasti tidak sulit menjualnya. “Saya bantu mencarikan pembelinya. Banyak hotel (berbintang) yang sudah menggunakan hasil petani lokal. Saya juga tekankan agar produk lokal (Bali) diutamakan. Kalau gak ada, gak cukup baru pakai yang dari luar,” ujar Trisno.
Salah seorang petani kopi asal Kintamani Komang Sukarsana mengaku merasakan dukungan yang diberikan BI. Ia bahkan menjadi satu-satunya petani kopi yang dikirim BI berpameran ke luar negeri. “Luar biasa dukungan BI Bali kepada petani,” tambah Komang yang juga sukses menjadi petani bawang merah binaan BI. (bas)