Ogoh-Ogoh Banjar Oongan Jadi yang Terbesar
(Baliekbis.com), Parade Ogoh-Ogoh serangkaian dalam upacara Tawur Kesanga merupakan sebuah ekspresi kreatif masyarakat Hindu di Bali, khususnya di Kota Denpasar, di dalam memaknai perayaan pergantian Tahun Caka, dimana biasanya pawai ogoh-ogoh dilaksanakan pada malam pangerupukan menjelang Hari Raya Nyepi. Yang mana Hari Suci Nyepi kali ini merupakan pergantian Tahun Caka 1938 menuju Tahun Baru Caka ke 1939. Setiap wilayah di Denpasar melaksanakan parade ogoh-ogoh, begitu juga Desa Pakraman Tonja dan Kelurahan Tonja, Senin (27/3) malam lalu, terlihat sebanyak 9 ogoh-ogoh dari Desa Pakraman dan Kelurahan Tonja beradu kreatifitas dalam pergelaran parade ogoh-ogoh di Catus Pata (Perempatan) Tonja. Dimana pelaksanaan parade ogoh-ogoh ini dibuka langsung Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara di dampingi Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra, Bendesa Pakraman Tonja dan Lurah Tonja.
Karena adanya parade di Tonja ini, masyarakat yang ingin menyaksikan parade ini pun tampak tumpah ruah di jalan dan sangat antusias, terlihat para masyarakat sudah duduk rapi di pinggir jalan untuk menyaksikan parade ini dari pukul 06.00 wita sore. Yang mana ogoh-ogoh Desa Pakraman Tonja ini telah berjejer rapi, siap untuk melakukan atraksi selepas Wawali Jaya Negara memukul kentungan tanda parade ogoh-ogoh Desa Pakraman Tonja ini telah di mulai. Disambut alunan gambelan Baleganjur dan obor, suasana semakin meriah ketika penampilan pembukaan dimulai dengan penampilan pertama ogoh – ogoh Sekaa Teruna Yowana Santi Banjar Oongan yang menampilkan perwujudan Lord of Gamang, yakni raja dari seluruh bangsa gamang yang sangat besar dengan perawakan kepala botak dan badan berwarna abu-abu dan ini merupakan ogoh-ogoh terbesar di Desa Pakraman dan Kelurahan Tonja, sorak penonton pun semakin meriah ketika ogoh-ogoh ini di mainkan serta di dipadukan dengan fragmentari yang menggambarkan cerita tema dari ogoh-ogoh tersebut. Tidak mau kalah, seusai Banjar Oongan, Banjar Tatasan Kelod dan Banjar Tegeh Sari pun ikut unjuk gigi dalam parade ini. Sekaa Teruna Banjar Tatasan Kelod menampilkan ogog-ogoh dengan cerita Watugunung Pralaya dan Banjar Tegeh Sari dengan penampilan ogoh-ogoh yang berwujud Patih Kebo Iwa. Kemeriahan pun menyatu dalam malam parade ini dan para penonton pun tak mau ketinggalan untuk mengabadikan atraksi ogoh-ogoh masing-masing Banjar di Desa Pakraman Tonja ini dengan kamera, handpone, tablet dan alat perekam sebagainya.
Sementara itu Bendesa Pakraman Tonja, I Made Sudarsana mengatakan, parade ogoh-ogoh di Desa Pakraman Tonja dan Kelurahan Tonja kali ini merupakan parade yang ke enam kalinya yang merupakan ajang untuk menggali kreatifitas seni generasi muda khususnya sekaa teruna di masing-masing Banjar se-Desa Pakraman dan Kelurahan Tonja . Dimana dari Sembilan ogoh-ogoh ini nantinya akan di cari lima besar juara terbaik yang akan mendapatkan uang pembinaan sebesar 3 Juta Rupiah, dan sisnya juga akan mendapatkan uang pembinaan sebesar 1 Juta Rupiah. Adapun kreteria peneilaian nantinya meliputi komposisi bentuk garapan bhuta kala, kreatifitas, ekspresi, kekompakan, kesesuaian tarian ogoh-ogoh dengan gambelannya dan tepat waktu saat membawakan ogoh-ogoh selama durasi 7 menit dalam satu penampilan. (ays’/ist)