Ogoh-ogoh Se-Kota Denpasar Dinilai
(Baliekbis.com), Menyambut perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1940 yang jatuh pada tanggal 17 Maret 2018 mendatang, Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar kembali menggelar lomba ogoh-ogoh antar Sekaa Teruna-Teruni (STT) se-Denpasar. Lomba ogoh ogoh ini salah satunya memberikan ruang pada sekaa teruna untuk mengekspresikan kretivitas melalui pembuatan ogoh-ogoh yang berkaitan dengan menyambut hari suci Nyepi Caka 1940. Ogoh-ogoh dinilai oleh Tim Penilai dari Dinas Kebudayaan Kota Denpasar dari tanggal 6-9 Maret 2018.
Salah satu peserta lomba ogoh ogoh wilayah Denpasar Timur Desa Sumerta Kauh, yakni STT Yowana Dharma Banjar Eka Dharma oleh tim penilai Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar. Menurut Ketua STT Yowana Dharma Dewa Angga mengatakan persiapan ogoh ogoh sudah dimulai pada Desember melibatkan seluruh sekaa teruna teruni. Adapun cerita atau tema ogoh ogoh berjudul Penganugerahan Kanda Sanga menceritakan Kanda Sanga tokoh utama Gede Mecaling memiliki kesaktian pada taringnya. Setelah taringnya dipotong, seketika sifat-sifat buruk dalam dirinya lenyap. Sesungguhnya kisah I Gede Mecaling memiliki hubungan yang kuat dengan upacara mepandes. Mecaling adalah simbol dari “musuh“ yang ada dalam diri manusia, seperti sadripu, sapta timira, sadatatayi dan musuh-musuh lainnya.
Dalam penggarapan ogoh ogoh ini banyak seniman seniman muda terjun di dalamnya sehingga tercipta karakter yang benar benar hidup dalam sebuah cerita yang akan dipertunjukkan. Klian Banjar Eka Dharma I Ketut Ambara di sela sela penilaian mengatakan ogoh ogoh menggunakan bahan yang ramah lingkungan seperti ulatan, kayu, bambu, kertas bekas, dan lain sebagainya. tidak menggunakan styrofoom/gabus dan spons sebagai bahan utama pembuatan ogoh-ogoh. Sementara untuk kerangka ogoh-ogoh atau konstruksi menggunakan besi. Ketut Ambara mengaku bangga dan berterimakasih kepada seluruh sekaa muda mudi dalam peran aktifnya sehingga bisa menyelesaikan ogoh ogoh tersebut secara maksimal. (sus)