OJK Gelar Pasar Gotong Royong, Gubernur Koster: Jangan Ditutup Kalau Barang Belum Habis
(Baliekbis.com), Gubernur Bali Wayan Koster minta barang-barang yang dijual petani dan perajin di Pasar Gotong Royong Krama Bali harus habis terjual. “Jadi kalau belum habis jangan ditutup pasarnya. Kasihan pedagangnya sudah bawa barang jauh-jauh, harus membawa pulang barangnya.Toh, kita butuh bahan makanan ini. Jadi tak boleh ditutup kalau barangnya belum habis,” tegas Gubernur Koster saat membuka Pasar Gotong Royong Krama Bali yang digelar OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Bali Nusra, Jumat (7/8) di halaman kantor setempat. Hadir dalam acara tersebut Kepala OJK Bali Nusra Elyanus Pongsoda dan sejumlah pimpinan perbankan.
Ada tujuh stand yang mengisi Pasar Gotong Royong OJK tersebut dengan menyediakan aneka produk petani dan perajin yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga relatif murah. Gubernur Koster menegaskan meski pandemi, setiap hari warga tetap butuh makan. Jadi kehadiran Pasar Gotong Royong ini takkan jadi beban masyarakat, sebab barang yang dijual merupakan kebutuhan setiap hari.
Kepala OJK Bali Nusra
Namun diingatkan barang yang dijual harus dari petani dan perajinnya langsung, bukan tengkulaknya. Dikatakan Gubernur, Pasar Gotong Royong ini selain digelar di seluruh kantor pemerintah, juga instansi vertikal termasuk jajaran perbankan. “Dengan digelar di kantor, kita tak harus keluar dan berkerumum di pasar. Ini bentuk ekonomi gotong royong,” jelasnya.
Di sisi lain, Gubernur Koster juga menjelaskan Bali merupakan yang pertama kali menggelar pasar model ini. Bahkan Mendagri memuji memberi acungan jempol sebagai program yang inovatif serta berharap bisa dikembangkan daerah lain. Pasar gotong royong ini tambah Gubernur Koster juga sudah diterapkan di Jerman.
Dari pantauan, begitu Pasar Gotong Royong OJK ini secara resmi dibuka Gubernur, ratusan pengunjung yang hadir langsung menyerbu pedagang. Tak menunggu lama, sebagian besar barang habis terjual. Di Pasar Gotong Royong OJK ini, dijual aneka kebutuhan pokok mulai beras, daging, ikan, sayuran hingga makanan olahan. (bas)