OJK Provinsi Bali Terus Dorong Peningkatan Peran Tim Percepatan Akses Keuangan (TPAKD)

(Baliekbis.com), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mengadakan forum koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) se-Provinsi Bali untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja TPAKD Provinsi Bali serta TPAKD di 9 kabupaten/kota di Bali pada tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (20/1) dan dipimpin langsung oleh Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan TPAKD se-Bali dan perwakilan Industri Jasa Keuangan di wilayah Bali.

“TPAKD diibaratkan sebuah orkestrasi, dengan OJK sebagai dirijen dan anggota TPAKD sebagai pemain musik. Untuk mendukung orkestrasi tersebut, telah ditetapkan regulasi berupa surat edaran dari Kemendagri dan RPJMD. Selain itu, diperlukan infrastruktur seperti roadmap, petunjuk teknis penyusunan program kerja dan monitoring TPAKD, serta sistem pelaporan melalui SI-TPAKD,” ujar Kristrianti.

Kristrianti juga menekankan pentingnya peran semua anggota TPAKD dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Bali. “Dengan literasi keuangan yang baik, kita dapat mendorong inklusi keuangan yang bertanggung jawab. Dalam hal ini, OPD diharapkan menjadi ujung tombak dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan,” tambahnya.

Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK dan EPK OJK Provinsi Bali, Rony Ukurta Barus, memaparkan capaian program kerja TPAKD se-Provinsi Bali pada tahun 2024. Ia menyampaikan bahwa sebagian besar target telah tercapai, meskipun masih ada beberapa hal yang memerlukan perhatian lebih agar target program kerja tahun 2025 dapat direalisasikan.

Program kerja TPAKD Provinsi Bali tahun 2024 dirancang untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi prioritas, seperti sektor pertanian melalui Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (K/PSP), sektor UMKM melalui program UMKM Bali Nadi Jayanti, pengembangan Desa Ekosistem Keuangan Inklusif, penyaluran KUR kepada pelaku usaha, serta peningkatan literasi dan inklusi masyarakat melalui program Satu Rekening Satu Pelajar dan Satu Sekolah Satu Agen Laku Pandai (KEJARKU Pandai).

Sepanjang tahun 2024, 10 TPAKD di Provinsi Bali telah melaksanakan 952 kegiatan peningkatan inklusi keuangan dengan total peserta sebanyak 63.508 orang. Program-program tersebut mencakup berbagai kelompok sasaran, seperti petani untuk program K/PSP, pelaku UMKM untuk program UMKM Bali Nadi Jayanti, dan pelajar untuk program KEJARKU Pandai. Dampaknya, penyaluran kredit sektor pertanian meningkat menjadi Rp5,97 triliun (naik 8,91 persen yoy), kredit UMKM mencapai Rp58,9 triliun (naik 5,99 persen yoy), dan jumlah Simpanan Pelajar bertambah hingga 639.498 rekening. Kota Denpasar bahkan dinobatkan sebagai Kabupaten/Kota dengan Implementasi SimPel Terbaik di tingkat nasional.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi yang dipimpin oleh Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, EPK, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali, Irhamsah. Diskusi ini bertujuan untuk memotivasi anggota TPAKD dalam meningkatkan pencapaian target program kerja di masa mendatang.

Melalui sinergi dan kolaborasi semua pihak, TPAKD diharapkan dapat terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Bali, sehingga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Bali. (ist)

Leave a Reply

Berikan Komentar