Optimalkan Pariwisata Tabanan, Sampoerna Dorong Kapasitas Pelaku UKM
(Baliekbis.com), Dalam memaksimalkan potensi sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di daerah pariwisata, khususnya di Tabanan, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) berdayakan pelaku UKM dengan berbagai kegiatan pendampingan dan pembinaan UKM. Salah satu bentuk perwujudaan komitmen ini dilakukan melalui program TREND (Tourism based Retail Entrepreneurs Development) yang bekerja sama dengan Yayasan BEDO (Business & Export Development Organization) sejak Oktober lalu.
Indra Refipal selaku Manajer Hubungan Pemangku Kepentingan dan Fasilitas CSR Sampoerna menjelaskan, ”Program TREND diimplementasikan dengan mengintegrasikan 30 pelaku UKM anggota Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan 30 mitra peretail tradisional Sampoerna Retail Community (SRC) di Tabanan dengan tujuan agar seluruh pihak secara bersama-sama mendapatkan dampak yang positif, seperti peningkatan taraf perekonomian, peningkatan kualitas produk atau jasa, dan memperkuat jejaring pasar.”
Indra juga mengatakan bahwa salah satu cara mewujudkan komitmen pemberdayaan UKM tersebut adalah dengan melibatkan pelaku UKM binaan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pameran, seperti yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Tabanan ke-525. Di sini, para binaan akan memperkenalkan produk-produk andalannya sekaligus memahami kebutuhan pasar.
Pameran yang telah berlangsung sejak Senin lalu melibatkan sebanyak lebih dari 50 pelaku usaha, termasuk 15 UKM binaan Sampoerna yang berasal dari Tabanan. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian acara menuju SETC Expo, acara tahunan bagi pelaku UKM binaan SETC yang akan diselenggarakan di Denpasar pada 15-16 Desember 2018 mendatang dengan tema “New Era Entrepreneurship”. Setiap tahunnya, SETC mengundang ratusan pelaku UKM dari seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dan memamerkan produk, memperluas jejaring bisnis, serta mendapatkan berbagai pelatihan bermanfaat.
Pemerintah setempat memberikan dukungan terhadap program pemberdayaan UKM yang dilakukan oleh Sampoerna, Komang Sanjaya, Wakil Bupati Kabupaten Tabanan menyampaikan bahwa pemerintah memiliki komitmen penuh untuk mendorong sektor UKM agar lebih unggul dan mampu berdaya di tengah persaingan modern. Komang berpendapat bahwa jika UKM daerah berkembang, maka perekonomian daerah akan mengalami kemajuan, pajak daerah mengalami peningkatan, dan angka pengangguran akan berkurang.
”Kesuksesan pembangunan di Kabupaten Tabanan tidak hanya bergantung pada hasil kerja keras pemerintah saja, namun tentunya dengan sinergi bersama berbagai pihak, termasuk pelaku usaha seperti Sampoerna yang memiliki program pendampingan dan pelatihan berkelanjutan. Kami sangat menghargai upaya Sampoerna dalam merangkul pelaku UKM di Kabupaten Tabanan melalui program TREND. Program ini berhasil memadukan dua sektor yang memiliki peran penting dalam membangun kabupaten ini, yaitu sektor UKM dan pariwisata,” ujar Komang.
Beliau juga menjabarkan bahwa sektor UKM di Kabupaten Tabanan masih memiliki potensi yang luar biasa untuk terus dikembangkan. Hingga kini terdapat kurang lebih 39.000 UKM yang bergerak di berbagai bidang usaha, seperti jasa, produk makanan dan minuman, sandang, dan kerajinan. Para pelaku UKM tersebut menyumbang laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PRDB) yang secara total mencapai 5,38% di tahun 2017. Di sektor retail pada khususnya, terdapat kurang lebih 1.500 peretail tradisional berbentuk warung dan toko yang juga turut memegang peran penting dalam roda perekenomian di Kabupaten Tabanan.
Manajer Program BEDO, Jeff Kristianto Iskandarsjah menyatakan bahwa pembinaan program TREND yang dilakukan antara lain adalah pelatihan pengelolaan toko retail, trainer of trainers, pelatihan pemasaran digital, pendampingan pengembangan produk lokal, hingga dukungan pengembangan teknologi. ”Usai pembinaan, kelak poduk khas dari anggota SETC Sampoerna ini dipasarkan di area ’Teras Oleh-Oleh’ pada toko-toko retail tradisional anggota SRC yang sudah dibenahi. Kami ingin kolaborasi antar pelaku UKM ini semakin mendorong semangat kewirausahaan dan mengoptimalkan potensi yang mereka miliki. Diharapkan pula nantinya dengan menjual berbagai produk khas Tabanan, toko mereka dapat menjual produk yang lebih beragam, terlihat lebih menarik untuk konsumen maupun wisatawan, sehingga mampu bersaing dengan retailer modern,” tutur Jeff.
Salah satu pelaku UKM yang memiliki usaha Manik Galih/Beras KLC dari Penebel, Tabanan, Ida Gde Saputrawijaya Agra mengaku seiring berjalannya waktu semakin banyak kebutuhan serta tantangan yang dihadapinya. Hal ini pula yang memotivasi ia untuk mengikuti program TREND. Gus Agra menceritakan, ”Saya menyadari usaha saya bisa lebih sukses jika mau tumbuh dan berkembang, seperti dengan mengikuti pembinaan melalui program TREND oleh Sampoerna. Meskipun masih berjalan, setelah mengikuti satu sesi pelatihan, saya paham bahwa sebagai langkah awal, memperbaiki tata kelola area kerja, manajemen stok dan pengemasan yang selama ini belum terlalu saya pikirkan, ternyata merupakan hal yang penting.”
Keseluruhan program pemberdayaan UKM berkelanjutan ini dilaksanakan di bawah payung program ‘Sampoerna untuk Indonesia’. Hingga saat ini, SETC telah menjangkau lebih dari 40.000 wirausahawan di bidang agrobisnis dan teknologi kejuruan tepat guna di 79 kota/kabupaten di Indonesia dan SRC telah menjangkau lebih dari 60.000 mitra retail tradisional di 34 provinsi. (ist)