Pak Oles: Rapatkan Barisan, Rebut Kemenangan
(Baliekbis.com)”, Dalam sebuah manajemen, seluruh anggota hendaknya bersatu untuk menuju suatu tujan. Tidak ada tujuan yang bisa dicapai dengan baik, cepat dan efisien tanpa persatuan. Jadi persatuan itu sangat diperlukan untuk mencapai tujuan,” tegas Dr Gede Ngurah Wididana, M.Agr di Denpasar, Rabu.
Tujuan berperang atau bertanding yakni mencapai kemenangan. Tujuan berbisnis untuk mendapatkan keuntungan dari segi material dan spiritual. Tujuan berorganisasi sosial untuki memberi pelayanan sosial yang memuaskan masyarakat secara lahir dan batin. Tujuan organisasi politik yakni memenangkan pemilu, merebut kekuasaan dan memberikan pelayanan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Untuk bisa bersatu, ungkap pria yang meraih gelar magister di Universitas Ryukyus Okinawa, Jepang itu, anggota atau pengikut harus dirapatkan, yang dalam tradisi militer lazim disebut rapatkan barisan. Merapatkan barisan berarti melakukan konsolidasi (menguatkan organisasi), motivasi (menguatkan mental anggota) dan memberikan komando (perintah).
Hasil akhir yang ingin dicapai setelah merapatkan barisan yakni memiliki tim yang kuat, solid dan bermental juara. Tim inilah yang dikenal dengan istilah the winning team (tim pemenangan) the dream team (tim impian). “Jika anda seorang pemimpin, anda mesti memiliki anak buah. Anak buah itu adalah anggota tim yang bisa disatukan segala potensi untuk mencapai tujuan. Seorang pemimpin adalah dia yang berkemampuan lebih, yang didengar suaranya dan yang diikuti perintahnya,” tegas jebolan doktor dari Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar.
Karena tugas seorang pemimpin adalah memberikan perintah (commander), maka anda harus merapatkan barisan sebelum memberikan perintah. Jangan sampai perintah yang diberikan tidak didengar, tidak dimengerti atau salah dimengerti oleh anak buah. Jangan sampai suara anda tidak didengar karena isi perintah dan realisasinya yang tidak nyambung. Jika hal itu terjadi, sebenarnya anda telah berhenti menjadi pemimpin.
Tim yang solid adalah tim yang tetap merapatkan barisan, dipompa semangatnya, diberikan contoh dan teladan, didorong dari belakang jika lambat, diberikan hadiah jika berhasil, dibersihkan anggotanya dari parasit dan benalu. Tim yang solid adalah tim yang enerjik, kreatif dan percaya diri. Sebaliknya tim yang lemah adalah tim yang sakit, apatis dan ragu-ragu, tegas alumni Universitas Udayana tersebut.
Untuk menghasilkan tim yang solid, sebut pria yang lazim diakrabi Pak Oles itu, dibutuhkan pemimpin yang kuat, kuat fisiknya untuk bekerja, kuat pikirannya untuk berfikir, kuat imannya dan menyatukan berbagai perbedaan dan kekuatan. “Jika anda seorang pemimpin, berarti anda memegang amanah untuk sebuah kemajuan organisasi dan masyarakat. Jika anda ingin merebut kemenangan, buatlah tim yang solid,” tutupnya. (ist)