Pak Oles Segera Luncurkan Dua Produk Teh Herbal
(Baliekbis.com), PT Karya Pak Oles Tokcer, sebuah perusahaan swasta nasional berbasis obat-obatan tradisional segera meluncurkan dua produk teh herbal yakni Teh Benalu dan Teh Sarang Semut. Dengan begitu, total teh yang sudah dihadirkan berjumlah 15 produk teh herbal. Setiap produk teh memiliki keunggulan dan khasiatnya tersendiri untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Teh Benalu merupakan ramuan teh dari daun benalu dan teh hijau hasil kebun tanaman obat organik di Bali dan yang mempunyai khasiat untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker serta mengandung anti oksidan (penyerap racun) dan mengontrol kadar kolesterol dalam darah, kata Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr di Denpasar, Sabtu (30/5).
Teh Sarang Semut yang diproses dari tanaman herbal yang dipelihara secara khusus di kebun Desa Bengkel, Buleleng, Bali itu memiliki khasiat untuk mengatasi kanker, tumor, meningkatkan sistem imunitas tubuh, sakit maag, rematik dan darah tinggi. “Pengkajian dan penelitian laboratorium keedua jenis produk teh herbal itu sudah selesai dilakukan. Kini tinggal menunggu izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM),” ujar Pak Oles.
Selama ini, Industri Obat Tradisional Bokashi sudah produksi 13 jenis teh herbal dengan merk Bukit Hexon. Ke-13 teh yang sudah dipasarkan tersebut meliputi teh Intaran, Murbai, Mengkudu, Jeruk Nipis, Apokat, Akar Lalang, Beras Merah, Bluntas – Kelor, Mahkota Dewa, Temu Lawak, Jahe Merah, Sirih Kunci dan teh Daun Jati Cina.
Dari 13 jenis produk teh herbal tersebut tujuh di antaranya terbaik (best seller) telah dinikmati konsumen di Bali, nasional maupun mancanegara. Teh yang diracik dari bahan jahe merah, kunyit dan temu lawak belakangan ini sangat laris karena meningkatkan kekebalan daya tubuh untuk menangkal virus corona (Covid-19 ) dan jenis bakteri lain.
Zat senyawa dan mineral yang terkandung dalam temu-temuan (rimpang) pada ketiga jenis teh herbal tersebut sangat diperlukan oleh tubuh untuk menjaga fungsi organ tubuh agar tetap sehat serta mampu terhindar dari segala jenis virus dan bakteri. Masyarakat konsumen yang biasanya membeli secara eceran satu kotak seharga Rp 33.000, banyak yang memborong hingga 10 kotak sebagai cadangan. Mengantisipasi hal itu, pihaknya meningkatkan kapasitas produksi teh herbal Bukit Hexon.
Dengan demikian kebutuhan konsumen akan teh herbal tetap terlayani dengan harga yang terjangkau. Teh herbal Bukit Hexon itu dikonsumsi secara berkesinambungan dua kali sehari yakni pagi dan sore tanpa gula (1 sachet untuk 1-2 kali seduh) niscaya tubuh selalu sehat dan prima.
Semua bahan baku teh herbal tersebut bersumber dari kebun tanaman obat organik di Desa Bengkel Buleleng yang mengoleksi 315 jenis tanaman yang dirawat secara khusus pada hamparan seluas 8 hektar, serta menjalin kerjasama dengan petani setempat sebagai pemasok bahan baku. (ist)