Pameran Bersama di Griya Santrian Gallery, 25 Pelukis Angkat Pesona Nusa Penida
(Baliekbis.com), Puluhan pelukis dengan berbagai corak karya mereka dipamerkan di Griya Santrian Gallery, Sanur mulai Jumat (7/7) hingga tanggal 5 September nanti. Pameran bersama para pelukis yang tergabung dalam komunitas Militant Art bertema “A.t.U.H (Art the Universal Habit)” ini mengangkat berbagai pesona alam serta kehidupan sosial di Nusa Penida. Dalam jumpa pers Kamis (6/7) di Griya Santrian Gallery, Panitia Made Kaek mengatakan pameran lukisan ini diikuti 25 seniman yang memamerkan 25 lukisan dengan ukuran yang sama. Menurutnya dalam memahami lingkungan sekitar, seni dapat menjadi “senjata” sebagai bentuk kreativitas tanpa batas, menginformasikan arti penting pelestarian budaya, membahasakan keadaan lingkungan sekitar, dan hal-hal terkait lainnya. Seni juga sebagai media penyampai pesan kepada masyarakat dengan keindahan estetisnya dapat menggambarkan sebuah proses berkarya seni dengan tujuan penyadaran dan pemberdayaan manusia terhadap persoalan-persoalan lingkungan. Seni rupa murni adalah satu satu cabang seni yang dapat menyampaikan persoalan seni melalui sebuah goresan dan warna yang bermakna.
Militant Art, tambahnya mengangkat pesona keindahan dan keelokan Pulau Nusa Penida, dan juga beragam persoalannya, membangkitkan gairah dan gejolak seniman untuk menggoreskan di atas kanvas. Pulau yang khas dengan batu karang dan batu kapur, menggelorakan imajinasi yang dapat digapai. “Imajinasi yang datang dari keadaan lingkungan Nusa Penida, menorehkan sejarah militan dalam karya seni”, kata I Made “Dolar” Astawa, salah seorang pelukis yang juga GM Griya Santrian Gallery. Dalam lukisan yang dipamerkan tersebut, Pantai Atuh Nusa Penida menjadi objek karya dimana lokasinya berada pada sebuah teluk dengan pasirnya yang putih bersih serta dikelilingi oleh bukit-bukit yang indah. Karya A.t.U.H dikemas dalam bentuk kolaborasi seni murni (painting exhibition) yang menggambarkan sebuah sajian karya kontemporer seni lukis. “Karya yang digarap secara kolosal ini mengisyaratkan sebuah imajinasi dapat tumbuh dari kebiasaan seseorang akan hal-hal indah dan bermakna”, tambah I Kadek Eko, salah seorang seniman yang ikut dalam pameran tersebut. Penulis seni Sri Rahayu pada kesempatan itu mengatakan tantangan seorang seniman cukup kompleks. “Haus, panas, capai namun mereka tetap berkarya,” ujarnya mengisahkan perjalanan 25 seniman Militant Art yang menelusuri Nusa Penida untuk menghasilkan karya-karya yang kini dipamerkan. Bupati Klungkung N. Suwirta direncanakan akan membuka pameran yang akan berlangsung sebulan lebih ini. (bas)