Papua Perlu Mengurangi Ketergantungan Terhadap Sektor Pertambangan
(Baliekbis.com), Upaya mengurangi ketergantungan Papua terhadap sektor pertambangan perlu dilakukan. Demikian disampaikan Julius Asy Mollet, Ph.D., ekonom dari Universitas Cenderawasih dalam diskusi Papua Up-date: Socio-Economic Development Perspective di Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM, Rabu (14/3). Menurutnya, kinerja sektor ekonomi perlu lebih dioptimalkan untuk mengurangi ketergantungan Papua pada sektor pertambangan.
“Ketergantungan pada sektor pertambangan harus dikurangi dan mulai mempertimbangkan sektor pertanian,” katanya. Dalam pandangan Julius, pertambangan harus dikeluarkan dari kebijakan pembangunan karena kurang memberikan dampak positif bagi Papua. Sektor ini justru banyak memunculkan konflik dengan masyarakat lokal. Julius menyampaikan pentingnya memastikan partisipasi masyarakat adat dalam kegiatan perekonomian. Sebisa mungkin tindakan afirmatif yang menciptakan disinsentif antara masyarakat adat harus dihindari.
Dalam kesempatan itu, Julius juga menyinggung perlunya upaya pemerintah untuk secara kontinu membangun dan memperbaiki infrastruktur di Papua. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan konektivitas antar daerah Papua dan provinsi lainnya. Selain itu, juga mengupayakan pengentasan kemiskinan. Meskipun terjadi penurunan garis kemiskinan di Papua maupun Papua Barat, namun masih lebih tinggi dari rata-rata nasional.
“Pendidikan juga masih menjadi persoalan utama di Papua,” ungkapnya. Julius menyebutkan masyarakat Papua belum sepenuhnya dapat mengakses pendidikan dengan baik. Setidaknya 50 persen penduduk lokalnya tidak bisa menyelesaikan pendidikan sekolah dasar. “Begitu juga di Papua Barat, hanya saja dengan jumlah yang lebih rendah,” ujarnya. Oleh sebab itu, butuh usaha lebih keras untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Papua. Hal ini perlu dilakukan terutama untuk meningkatkan pencapaian pendidikan masyarakat adat Papua. (ika)