Pasar Murah Pemkot Denpasar “Lais Meseluk”
(Baliekbis), Menyambut hari suci Galungan dan Kuningan yang jatuh pada bulan November mendatang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar menggandeng Bulog dan TPID mengadakan kegiatan Pasar Murah selama bulan Oktober. Kegiatan pasar murah tahun ini dilaksanakan untuk kelima kalinya yang dipusatkan di halaman Kantor Desa Padangsambian Kaja, Jumat (20/10).
Terlihat sejak baru dibuka pada pukul 08.00 pagi masyarakat telah memenuhi areal kantor desa untuk dapat membeli berbagai kebutuhan pokok. Tampak pasar murah yang digelar “Lais Meseluk” atau laris manis, yang dibuktikan kurang lebih 1 jam, minyak goreng, gas elpiji 3kg dan gula pasir dengan jumlah 1 ton habis terjual. Hal ini dikarenakan barang-barang yang dijual jauh lebih murah dari pada harga yang ada di pasaran. Seperti minyak goreng Bimoli 2 liter dijual Rp 23.000 yang pasarannya seharga Rp. 28.000, gula pasir kristal putih dijual dengan harga Rp11.500/kg yang biasanya dipasaran mencapai Rp.13.000/kg dan gas elpiji yang isi 3kg dijual dengan harga Rp 14.500 dimana biasanya di warung-warung dijual dengan kisaran Rp 20.000, serta harga bumbu dapur juga lebih murah disini 15% dari harga dipasar pada umumnya.
Kabid Metrologi dan Tertib Niaga Disperindag Kota Denpasar, Jarot Agung Iswayudi yang ditemui disela-sela kegiatan pasar murah mengatakan, kegiatan pasar murah dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat membeli barang-barang pokok untuk kebutuhan hari suci Galungan dan Kuningan dengan harga yang terjangkau dan lebih murah. Seperti bumbu dapur, gas elpiji, gula, minyak goreng serta kebutuhan pokok lainya. Yang tentunya dengan kegiatan pasar murah ini diharapkan masyarakat bisa menikmati hari raya dengan penuh syukur tanpa terbebani harga keperluan yang tinggi. “Kami sadari, kami tidak bisa memenuhi semua kebutuhan masyarakat, tetapi paling tidak dengan pasar murah ini kami dapat membantu masyarakat untuk menekan pengeluarannya di dalam menyiapkan kebutuhan hari suci,” ungkapnya. Dimana pada pasar murah yang kelima ini, antusias masyarakat sangat tinggi, semua barang-barang ludes habis terjual dengan waktu yang singkat dari hari-hari biasanya, ini berarti masyarakat memang sangat menginginkan pasar murah dapat dilaksanakan secara berkeseinambungan menjelang perayan hari suci.
Sementara salah satu pembeli, Ni Wayan Rusmini, mengungkapkan kegembiraanya dengan adanya pasar murah ini. “Saya sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini, disebabkan semua keperluan untuk hari raya bisa saya beli dengan harga yang sangat murah disini, jauh dengan harga di pasaran pada umumnya. Jadi saya tidak perlu lagi mengeluarkan budget yang terlalu banyak dan bisa menghemat untuk keperluan yang lain,” ujarnya. Dan di harapkan kegiatan pasar murah ini bisa terus dilaksanakan, jika perlu sesering mungkin, agar masyarakat khusunya ibu-ibu rumah tangga seperti saya bisa menghemat biaya untuk membeli keperluan bahan pokok. (ays)