Pastika: Air Sumber Peradaban
(Baliekbis.com), Begitu pentingnya keberadaan air, sehingga air juga menjadi sumber peradaban. Air adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses penciptaan kebudayaan. Demikian dikatakan Gubernur Bali Mangku Pastika ketika membuka sarasehan dalam rangka PKB XXXIX Tahun 2017 yang bertempat di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Kamis (29/6/2017).
Gubernur menekankan nilai filosofi kearifan lokal terutama dalam pelestarian sumber daya alam yang salah satunya bersumber dari air Menurut Pastika, sarasehan dengan tema “Pemulihan Air Sumber Kehidupan, Penghidupan, dan Peradaban” ini dinilai sangat relevan dengan dinamika kehidupan sosial-budaya saat ini. “Begitu pentingnya keberadaan air, sehingga air juga menjadi sumber peradaban. Air adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses penciptaan kebudayaan,” kata Pastika. Lanjut Pastika, sebaliknya, kebudayaan dengan nilai-nilai kearifan lokalnya mengatur pengelolaan dan pemanfaatan air bagi kehidupan tersebut, yang menjamin air sebagai salah satu kekayaan alam, dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia sekaligus lestari. “Selain itu, kebudayaan dengan kesenian di dalamnya harus dirumuskan untuk mampu menarik minat masyarakat,”ujarnya.
Pastika juga menambahkan harus ada pembelajaran tentang stage managemen, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membuat kesenian semakin indah, dengan tata panggung, tata pencahayaan, dan sound system yang bagus. Pihaknya juga berharap sarasehan ini dapat menyerap aspirasi, masukan dan saran bagi pemerintah sebagai langkah pembangunan kebudayaan daerah Bali. Sementara Ketua Pelaksana Sarasehan, I Made Dharma Suteja mengatakan tema ini diharapkan mampu merefleksikan pemulihan air sumber kehidupan, penghidupan dan peradaban. Sarasehan ini terlaksana berkat kerja sama Pemprov Bali dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pada kesempatan tersebut hadir sebagai narasumber utama Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Prof. IB Yudha Triguna, Dr. Nyoman Jampel, dan Prof. I Nyoman Darmaputra. (sus)