Pastika Ingin Jumlah KK Miskin di Bukian Menurun
(Baliekbis.com), Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen kuat untuk mengentaskan kemiskinan, salah satunya melalui program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara. Dimana dengan kucuran bantuan dana sebesar Rp1,020 juta diharapkan mampu menggerakkan ekonomi di pedesaan sehingga dapat menurunkan tingkat kemiskinan. Demikian terungkap dalam kunjungan kerja Gubernur Bali Made Mangku Pastika ke Bumdes Bukian yang terletak di Desa Bukian Kabupaten Gianyar, Sabtu (24/6).
Keberadaan program Gerbangsadu telah dirasakan betul manfaatnya bagi masyarakat, salah satunya masyarakat Desa Bukian, Kabupaten Gianyar, dimana kucuran dana Gerbangsadu yang diterima pada tahun 2015 telah berhasil menurunkan jumlah KK miskin di desa tersebut dari 700 KK menjadi 402 KK miskin saat ini. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pastika menyampaikan apresiasinya atas kinerja dari kepala desa serta pengelola BUMDes sehingga bantuan dana Gerbangsadu dapat memberi manfaat yang optimal bagi penurunan jumlah KK miskin yang ada di desa tersebut. Namun Gubernur tetap meminta para perangkat desa untuk bekerja lebih keras lagi sehingga jumlah KK miskin tersebut mampu ditekan serendah–rendahnya. “Dari jumlah KK miskin 700 KK menjadi 402 KK sudah bagus, namun jika melihat kondisi wilayah Bukian ini yang bisa dibilang sangat subur seharusnya jumlahnya bisa ditekan lagi serendah–rendahnya. Kalau bisa maksimal 100 KK saja,” tegas Pastika. Oleh karena itu, Gubernur Pastika meminta agar KK miskin yang tersisa sebanyak 402 KK tersebut segera dicari penyebab kemiskinannya dan diupayakan solusi yang tepat sehingga nantinya menjadi berkurang dan ke depan tidak ada lagi KK miskin di desa tersebut.
Keberhasilan Program Gerbangsadu juga terlihat mempengaruhi sisi kreativitas masyarakat Desa Bukian. Hal tersebut dibuktikan dengan suksesnya Kelompok Teknologi Tepat Guna Cipta Karya Desa Bukian menciptakan mesin pompa air tanpa menggunakan listrik atau BBM dan hanya menggunakan sistem kincir. Menurut Pastika hal tersebut sangat bagus dan layak untuk diberikan apresiasi dan ke depan ia mengharapkan alat tersebut mampu memberikan manfaat bagi masyarakat yang berada di wilayah–wilayah yang kesulitan air. “Nanti ini kita bisa coba di Nusa Penida, bisa mengurangi biaya dan ramah lingkungan. Nanti kita sama–sama akan tinjau dan mencoba alat itu,” imbuhnya. Lebih lanjut dalam kunjungan tersebut, Pastika juga meminta agar aparat desa serta pemerintah kabupaten memberikan perhatian lebih kepada para lansia kurang mampu dan telantar, mengingat keberadaan mereka memerlukan bantuan serta perhatian dari pemerintah. Ke depannya Pemerintah Provinsi Bali juga mencanangkan akan menambah anggaran bagi kaum lansia terlantari. “Kita beri perhatian khusus kepada para lansia terlebih lagi jika lansia tersebut telantar dan tidak mampu. Koordinasikan dengan baik antara pemerintah desa, kabupaten dan provinsi bantuan bagi para lansia tersebut, jangan sampai mereka hidupnya terlantar,” tuturnya.
Sementara itu Perbekel Desa Bukian I Made Junarta yang turut mendampingi Gubernur Pastika dalam kunjungan tersebut menyampaikan BUMDdes yang ia kelola telah berkembang dengan sangat baik. Dengan dana Gerbangsadu yang dikelola BUMDes pihaknya telah mampu membangun beberapa usaha meliputi unit simpan pinjam, koperasi keliling, serta beberapa UMKM yang dikelola secara langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya akan terus berusaha mengembangkan dana Gerbangsadu tersebut dalam upaya mengentaskan KK miskin yang ada di desanya. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah memberikan bantuan Gerbangsadu dan terbukti dapat menggerakkan roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dalam kunjungan tersebut Gubernur juga menyerahkan bantuan sembako kepada para lansia. (sus)